Dokter Yulianto Santoso Kurniawan, Sp.A Dokter Spesialis Anak mengatakan, bagi anak yang sedang menstruasi diperbolehkan untuk disuntik vaksin.
“Kalau menstruasi, vaksinasi apapun boleh. Mau vaksin untuk flu, mau vaksin Covid-19, atau HBV (hepatitis B), itu boleh. Anak-anak tidak boleh vaksin itu kalau demam,” kata Yulianto dalam bincang Pencegahan dan Vaksin Covid-19 pada Anak secara daring di Jakarta, Senin (2/8/2021).
Yulianto bilang, suhu tubuh normal manusia itu di kisaran 36,5 sampai 37,5 derajat celsius. Apabila suhu tubuh anak lebih dari itu, anak tidak diperbolehkan melakukan vaksinasi.
Dia menjelaskan, efek samping setelah vaksinasi merupakan hal yang wajar dan berupa efek ringan kalau dirasa nyeri di area yang disuntik, bengkak, atau mengalami demam.
“Artinya, efek samping yang paling bisa muncul itu di tempat suntikan. Bisa sakit, bisa bengkak, bisa gatal. Nah efek samping lain yang bisa dirasakan adalah demam,” katanya, dilansir Antara.
Sementera itu, Nelly Sembiring Spesialis Perlindungan Anak Wahana Visi Indonesia (WVI) mengatakan, vaksinasi itu pencegahan untuk melindungi anak dari risiko akibat Covid-19.
“Kalau perlindungan anak itu kata kuncinya dua. Mencegah atau merespon segera. Jadi kalau kita lihat di situasi pandemi, ya prokes, vaksin, dan 3T (Testing, Tracing, Treatment). Ini untuk pencegahan,” kata Nelly.
Dia tegaskan, sebelum seorang anak vaksinasi orang tua harus memastikan dirinya sudah dapat vaksin. Itu akan menjadi contoh pada anak agar tahu kalau vaksin itu baik dan aman.
“Saya mau tambahkan keterangan dari dokter. Jangan jadikan anak sebagai tumbal. Pastikan orang tua divaksin lebih dulu untuk memberi contoh, baru anak-anak,” katanya.(ant/iss/den)
NOW ON AIR SSFM 100
