Jumat, 22 November 2024

Uniknya Batik Gendongan Jawa Timur, Sama Fungsi Beda Motif

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
flyer

Batik Gendongan secara umum banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya motifnya saja yang menarik, tetapi nilai filosofisnya juga unik. Batik Gendongan bisa jadi memang sama fungsinya, tetapi setiap daerah punya ciri atau motif masing-masing yang membedakan dan justru itu menjadi daya tarik.

Pameran Batik Gendongan Jawa Timur, yang digelar Komunitas Batik Jawa Timur (Kibas) kali ini bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang betapa pentingnya Batik Gendongan bagi kehidupan masyarakat.

Gendongan merupakan kosa kata yang memiliki konotasi sebagai alat angkut untuk membawa manusia (bayi), barang bawaan, maupun barang hantaran (buwuhan). Pada masyarakat Jawa Timur, Batik Gendongan memiliki beberapa istilah yang beragam dengan ciri khas dan nilai budaya masing-masing daerah.

Masyarakat Madura menyebut Batik Gendongan dengan sebutan Bhenbhen. Sedangkan masyarakat Tuban khususnya masyarakat Kerek, menyebutnya dengan istilah Sayut. Secara umum, Gendongan, Bhenbhen, dan Sayut memiliki arti yang sama. Namun, masing-masing daerah memiliki struktur, ukuran, serta motif yang berbeda-beda.

Sekitar 50 kain Batik Gendongan yang dipamerkan, masing-masing berasal dari tiga daerah yang berbeda di Jawa Timur yaitu zona Batik Pedalaman, Pesisiran dan Madura. Motif yang dimiliki Batik Gendongan lebih memunculkan simbol-simbol kesuburan, kemakmuran, dan juga perlindungan.

Lintu Tulistyantoro ketua Kibas menyampaikan bahwa pameran kali ini adalah bagian dari pengenalan sekaligus edukasi pada masyarakat luas khususnya anak muda atau generasi milenial untuk mengenali batik. Lebih khusus mengenali Batik Gendongan, agar milenial terinspirasi.

“Saya berharap KIBAS dapat terus aktif mengedukasi generasi muda dan menginspirasi pengrajin untuk mendorong terciptanya kerajinan batik yang sarat akan nilai luhur serta turut melestarikan batik gendongan,” terang Lintu Tulistyantoro, Rabu (21/10/2020).

Sementara itu ditambahkan Rani Anggraini Manager House of Sampoerna, bahwa pihaknya berharap melalui pameran ini masyarakat semakin bangga akan kekayaan batik yang tersebar di banyak daerah di Indonesia.

“Semoga, pameran batik secara daring ini dapat menarik minat generasi milenial untuk menjelajahi dan mendalami ragam batik Indonesia beserta nilai filosofisnya, selain jadi penyemangat bagi pembatik untuk meneruskan tradisi, berkarya menghasilkan warisan budaya yang memiliki nilai tinggi ini,” pungkas Rani Anggraini.

Bagaimana sejatinya keunikan Batik Gendongan, Komunitas Batik Jawa Timur (Kibas) bersama Galeri Paviliun House of Sampoerna gelar pameran bertajuk Batik Gendongan Jawa Timur, mulai Kamis (22/10/2020) sampai Minggu (22/11/2020). Gelaran ini sekaligus menandai 11 tahun perjalanan Kibas dan kerjasama dengan HoS.(tok/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs