Bersamaan pelaksanaan masa transisi menuju new normal yang diterapkan pemerintah, House of Sampoerna (HoS) tetap memberikan berbagai program mulai dari wisata, pameran seni, dan diskusi bagi masyarakat luas yang dijadwalkan digelar secara daring dan dapat dinikmati dari rumah.
Wisata daring yang sudah dijadwalkan dan akan dimulai pada pertengahan bulan Juni 2020 ini, Tur Virtual Surabaya Heritage Track (SHT) sebagai respon pada perhatian dan minat masyarakat pada tur atau wisata virtual.
Memilih tema tur, Surabaya Kota Pelabuhan yang dijadwalkan digelar setiap hari Jumat dan tema: Surabaya Kampung Metropolitan setiap hari Sabtu, konsep yang diusung adalah Museum Luar Ruang, dan dijadwalkan mengunjungi dan melihat bangunan-bangunan cagar budaya serta kawasan bersejarah lainnya di Surabaya, untuk menunjukkan identitas Surabaya sebagai kota perdagangan, pelabuhan dan metropolis dengan jaringan kampung melalui beragam media seperti fasilitas street view pada google map dari layar gawai.
Tema tur virtual baru ini sudah diluncurkan Jumat (12/6/2020) sampai dengan Sabtu (11/7/2020) setiap pukul 10.00 sampai dengan pukul 13.00. Caranya, adalah dengan melakukan pendaftaran melalui https://bit.ly/virtualturSHT, kemudian menunggu email konfirmasi berisi tautan akses, lalu mengunduh dan install MS Teams, dan masuk ke meeting room 15 menit sebelum tur dimulai.
Untuk materi cerita pada tur ini, Surabaya Kota Pelabuhan. Hilir mudik arus pelayaran yang masuk ke Kalimas sejak masa kerajaan Majapahit menjadikan Surabaya pintu gerbang perdagangan yang diperhitungkan di Nusantara.
Di masa kolonial, Surabaya dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung seperti menara pantau, pasar, pergudangan, juga pelabuhan yang lebih memadai untuk menunjang perannya sebagai kota collecting centre, menerima beraneka komoditi yang akan masuk diedarkan ke Nusantara, maupun komoditi yang akan dikapalkan ke pasar internasional.
Tema Surabaya Kampung Metropolitan, dimaknai Surabaya sebagai kota metropolis yang berawal dari sebuah tempat dengan jaringan kampung yang bermula di sepanjang Kalimas. Berdirinya Kraton Surabaya pun berpusat tak jauh dari Kalimas dengan kampung-kampung kecil penopang yang juga tersebar di sekitar kawasan sungai tersebut.
Mulai dari kawasan Peneleh, Maspati, Carikan, Plampitan, Bubutan maupun Ketandan, dan eksistensi kampung-kampung tersebut hingga kini masih bisa ditelusuri dan menjadi wujud preservasi Kota Surabaya.
Agenda program lain di bulan Juni ini, adalah: Cendera.mata, sebagai bagian memberikan dukungan bagi keberlangsungan UMKM Surabaya, program ini mempromosikan produk kerajinan karya yang memanfaatkan bahan yang ada disekitaran seperti produk-produk dari Bengkel Kriya Daun, Fick’s Collection, Krisna dan Leny Collection.
Masing-masing UMKM mengolah bahan ramah lingkungan menjadi tas, tempat serba guna dan tempat tissue dengan beragam model yang disesuaikan dengan tren masa kini. Melalui program Table Top belanja dari rumah bertema RuangHijau diselenggarakan mulai Senin (15/6/2020) sampai dengan Jumat (31/7/2020).
Untuk program Diskusi & Pertunjukan Musik Daring, sebagai rangkaian kegiatan pameran daring Merdeka Bermusik, HoS mengagendakan diskusi dan pertunjukan musik daring bertajuk Tren Kegiatan Bermusik di Era Pandemi Covid-19, pada Sabtu (20/6/2020) sekitar pukul 15.00 Wib.
Diskusi kali ini dijadwalkan menghadirkan Hengki Herwanto Kepala Museum Musik Indonesia dan M.T. Agus kurator Museum W.R. Soepratman yang sekaligus adalah seorang musisi. Ditambah pertunjukkan musik M2I Dawai dan M.T. Agus bersama Amel, Datta, Vavan. Selain itu karya Dwi Cahyono juga ditampilkan pada diskusi ini.
Kegiatan yang akan berlangsung via Zoom dan You Tube ini menjadi penutup pameran museum Merdeka Bermusik, dan bekerjasama dengan Asosiasi Museum Indonesia daerah Jawa Timur, Museum Musik Indonesia, Museum W.R. Soepratman, Museum Teknoform, Jawa Pos, Komunitas Begandring Soerabaia, Komunitas Kaset Lama dan Kolektor.
Agenda lain di bulan Juni adalah Menggambar Doodle & Diskusi Seni Daring, bertajuk Intuitive Doodle Art, yang merupakan kerja sama antara Galeri Paviliun HoS dengan Agus Koecink, seniman yang dikenal dengan berbagai karya seni doodlenya. Kegiatan dapat diikuti melalui gawai masing-masing pada hari Sabtu (27/6/2020) pukul 15.30-17.00 Wib.
“Selengkapnya tentang jadwal dan persyaratan mengikuti program tur daring ini, dan kegiatan lainnya, seperti diskusi, workshop dan pertunjukan musik secara daring juga dapat dilihat di laman atau website House of Sampoerna. Silahkan,” ujar Rani Anggraini Manager Museum dan Marketing House of Sampoerna, Senin (15/6/2020).(tok/ipg)