Sabtu, 23 November 2024

Jangan Takut Donor Darah di Tengah Pandemi Covid-19

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Prosedur jaga jarak fisik diterapkan di ruang pengambilan darah, di mana ada jarak sekitar satu meter antar para pedonor. Foto: Farid suarasurabaya.net

Donor darah di tengah ketidakpastian berakhirnya pandemi Covid-19 aman dilakukan. Karena, Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) memberlakukan protokol kesehatan ketat.

Selain itu, belum ada studi yang menyatakan Covid-19 bisa menular lewat transfusi darah.

Hari ini, Sabtu (6/6/2020), reporter suarasurabaya.net mendonorkan darah yang ke-58 kalinya di UTD DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Pantauan di lokasi sekitar pukul 09.10 WIB, jumlah pengunjung tidak terlalu banyak.

Setiap pengunjung, baik orang yang akan mendonorkan darah mau pun keluarga pasien yang butuh transfusi darah, diperiksa suhu tubuhnya di depan pintu masuk.

Di sisi kanan pintu masuk, ada tenda dan bangku yang tersusun untuk para keluarga pasien menunggu stok darah.

Sebelum masuk, petugas pendaftaran meminta persetujuan kepada calon pedonor darah, apakah darahnya boleh ditransfusikan ke pasien yang membutuhkan di rumah sakit.

Terkait permintaan itu, pedonor punya hak untuk memberikan darahnya atau menolak.

Di dalam ruang pemeriksaan Lantai 1, ada beberapa orang petugas medis dan administrasi yang memakai alat pelindung diri (APD) seperti masker, pelindung wajah dari mika, dan sarung tangan.

Sesudah mengisi formulir, calon pedonor menunggu di tempat duduk yang sudah disediakan dengan jarak sekitar satu meter dengan calon pedonor lainnya.

Pemeriksaan awal adalah kadar hemoglobin darah. Kalau memenuhi standar, pemeriksaan berikutnya adalah tekanan darah.

Kemudian, calon pedonor yang memenuhi persyaratan kesehatan diarahkan naik ke Lantai 5.

Prosedur jaga jarak aman juga diterapkan di ruangan donor. Petugas yang mengambil darah wajib memakai APD. Sementara jarak tempat berbaring antara pedonor satu dengan lainnya sekitar satu meter.

Petugas kebersihan juga terlihat rutin membersihkan ruangan sekitar 5 menit sekali.

Sekadar informasi, persediaan darah di PMI berkurang drastis akibat adanya wabah Covid-19. Dokter Salimar Salim Kepala PMI DKI Jakarta mengatakan, penurunan jumlah stok darah mencapai sekitar 70 persen per harinya, dari jumlah sebelum ada Covid-19.

Biasanya, menurut Salimar, dalam sehari PMI bisa memenuhi pasokan seribu kantong darah untuk sejumlah rumah sakit di wilayah DKI Jakarta.

Tapi, sejak awal Maret 2020, mulai banyak pedonor rutin yang menunda menyumbangkan darahnya, karena tidak mau keluar rumah dan berkerumun.

Sekarang, dengan dimulainya masa transisi di mana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota mulai longgar, PMI DKI Jakarta berharap stok darah bisa kembali terpenuhi. (rid/bas/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs