Penelitian menunjukkan bahwa meditasi secara teratur dapat menjadi strategi untuk melindungi tubuh dari pilek dan penyakit.
Melansir Antara dari penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS One, para peneliti memberikan suntikan flu kepada 390 orang dewasa. Beberapa peserta mengambil kelas meditasi selama delapan minggu, beberapa di antaranya berlatih meditasi selama delapan minggu setelah mendapat suntikan, dan sisanya hanya mendapat suntikan saja.
Temuan ini mengungkapkan manfaat menjaga kesehatan dengan melakukan meditasi. Setelah delapan minggu, mereka yang melakukan meditasi minim terkena penyakit pernapasan dan jarang bolos kerja. Secara umum, kelompok yang melakukan meditasi itu 17 persen kesehatannya lebih baik dibanding yang lainnya.
Dilansir mbg heath, Selasa (8/1/2019), meditasi sangat efektif dalam mencegah pilek dan penyakit karena kemampuannya menurunkan stres. Bila seseorang sangat stres dan kadar limfositnya sangat rendah, mereka lebih rentan terhadap virus, seperti pilek, dibandingkan dengan orang sehat yang dapat mengatur stres.
“Menghilangkan atau memodifikasi faktor-faktor (pemicu stres) dalam kehidupan seseorang sangat penting untuk melindungi dan menambah respon sistem imun,” jelas Leonard Calabrese, D.O. ahli imunologi klinis.
Selain menjaga kesehatan jasmani dan sistem kekebalan tubuh, meditasi juga telah ditemukan untuk mengurangi gejala berbagai kondisi dan penyakit berbahaya, termasuk tekanan darah tinggi, sindrom iritasi usus besar (IBS symptoms), kecemasan, depresi, dan insomnia.
Meditasi tidak sepenuhnya untuk mengatasi pilek. Meditasi ini mesti dilakukan bersama dengan pengobatan sesuai anjuran dokter, sementara itu, meditasi merupakan cara menghilangkan stres sepanjang tahun. Akhirnya, tujuan dari bermeditasi adalah menghindari sakit sesering mungkin. (ant/dim/rst)