dr Muhammad Fadli, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah, menyarankan ibu hamil yang ingin melakukan perjalanan mudik untuk memperhatikan beberapa hal.
Pertama, adalah memastikan usia kehamilan telah masuk ke trimester dua.
“Saat itu biasanya ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan muntah (morning sickness),” kata dia dalam keterangan tertulisnya yang dilansir Antara, belum lama ini.
Kemudian, sebelum melakukan perjalanan, konsultasi dengan dokter mengenai perkembangan janin dan kondisi ibu. Alasannya, perjalanan mudik membutuhkan kondisi fisik dan mental ibu hamil yang prima.
Pemeriksaan USG diperlukan dalam hal ini.
“Cermati juga apakah ibu hamil pernah memiliki riwayat pendarahan atau kontraksi dini sebelumnya. Hal ini bisa menjadi faktor risiko yang membahayakan ibu dan janin saat perjalanan mudik,” kata Fadli.
Selain itu, pemilihan moda transportasi menjadi faktor utama yang harus menjadi perhatian. Pilih moda transportasi yang memiliki waktu tempuh paling singkat atau memungkinkan ibu hamil berhenti di rest area secara periodik untuk beristirahat atau peregangan.
Pastikan juga ibu hamil terhidrasi dengan minum air putih minimal dua liter saat buka dan sahur.(ant/iss)