Film 27 Steps of May karya sutradara Ravi Bharwani mendapat pujian dari kalangan aktivis perempuan di Indonesia juga penonton di luar negeri.
Salah satu yang memberikan pujiannya adalah Dian Septi, pengelola radio buruh perempuan Marsinah FM sekaligus pemimpin Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP). Dia mengapresiasi kekuatan film itu karena mampu menggambarkan pergulatan batin seorang korban kekerasan.
“Film ini bisa menggambarkan emosi seorang korban. Bagaimana seorang ayah berelasi dengan korban dan bergulat sampai kemudian 27 langkah May menuju kemerdekaannya. Itu sesuatu banget,” kata Dian dilansir Antara, Jumat (19/4/2019).
Pujian juga terlontar dari Luviana pengelola media perempuan Konde.co sekaligus Dosen Kajian Media Universitas Indonesia dan Universitas Paramadina.
Dia berharap film 27 Steps of May dapat tayang di berbagai tempat sebagai bagian perjuangan melawan kekerasan terhadap perempuan.
Film yang pertama kali diputar di Busan International Film Festival 2018 itu juga mendapat apresiasi dari seorang perempuan Korea. Dia yang menjadi korban pemerkosaan ketika masih kecil mengaku terinspirasi dalam menghadapi trauma kejadian pemerkosaan.
Dalam kesempatan berbeda, Ravi mengaku terharu karena komunikasi film karyanya itu sampai pada korban.
“Mungkin film ini punya reaksi yang berbeda. Kami tidak bisa prediksi sama sekali. Mungkin akan ada yang shock, mungkin ada juga yang akan terinspirasi agar lebih kuat dalam menghadapi persoalan seperti ini,” kata dia.
27 Steps of May mengangkat pengalaman seorang perempuan untuk keluar dari trauma peristiwa pemerkosaan. Film ini juga mengisahkan perjuangan seorang ayah selama delapan tahun mendampingi anak perempuannya menemukan kembali hidupnya.
Selebritas yang berpartisipasi dalam film berdurasi 112 menit itu antara lain Raihaanun, Lukman Sardi, Ario Bayu, dan Verdi Solaiman.
27 Steps of May akan tayang di bioskop Tanah Air pada 27 April 2019, bersamaan dengan penyelenggaraan Women’s March di 24 kota di Indonesia.
Sebelumnya, film tersebut telah diputar di Cape Town International Film Market & Festival, Goteborg Film Festival dan Bengaluru International Film Festival. Film panjang ketiga Ravi itu meraih penghargaan Golden Hanoman Award untuk kategori film panjang Asia terbaik di Jogja-NETPAC Asian Film Festival.(ant/tin/iss)