Digelar di lautan pasir gunung Bromo, pementasan Eksotika Bromo 2019 yang dijadwalkan mulai digelar Sabtu (13/7/2019) menjadi sebuah pementasan budaya serta kesenian sejumah daerah.
Selama hampir 5 hari, sampai dengan Rabu (17/7/2019) dijadwalkan tampil beragam tari-tarian dari beberapa daerah di Indonesia. Lalu tampil juga pertunjukan musik kolosal ditambah dengan rangkaian pembacaan puisi oleh beberapa penyair.
“Tahun ini, Eksotika Bromo 2019 mengundang Sosiawan Leak asal Surakarta, Jawa Tengah yang akanmembacakan puisi Kidung Tengger. Sejumlah karya tari beberapa daerah di Jawa Timur dan Indonesia juga dijadwalkan tampil. Ini pentas budaya dan kesenian yang ditampilkan di lautan pasir Gunung Bromo,” terang Heri Prasetyo operator Eksotika Bromo 2019, Selasa (9/7/2019).
Puisi, tari dan musik menyatu dalam nuansa religi yang kuat di Gunung Bromo itu dimeriahkan sendaratari kolosal Joko Seger-Roro Anteng. Berkisah tentang kegigihan Joko Seger-Roro Anteng meraih cita-citanya, yang oleh masyarakat adat Tengger diwujudkan pada upacara tradisional Yadnya Kasada.
Sinarto kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jawa Timur mengingatkan bahwa pada Eksotika Bromo yang tiap tahun digelar di lautan pasir Gunung Bromo itu juga ditiupkan harmoni tentang kehidupan.
“Keberadaan Gunung Bromo menjadi destinasi masyarakat dunia. Dan penampilan Eksotika Bromo semoga menjadi bagian tidak terpisahkan dari gerak kehidupan masyarakat yang penuh dengan sisi unik, menarik dan itu terbungkus dalam Eksotika Bromo” tegas Sinarto.
Setidaknya, dijadwalkan tampil Parade Jaranan Tengger, yang dimainkan para seniman dari 4 kabupaten yang berada di wilayah adat Tengger. Ada Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.
Parade ini menampilkan Tari Kepang Dor, Jaran Kencak, Jaran Sliningjuga Jaranan Campursari. “Bagaimana keseruan parade Jaranan tersneit memang bisa dinikmati dengan hadir di lautan pasir Gunung Bromo untuk menyaksikan Eksotika Bromo 2019,” pungkas Heri Prasetyo.(tok/ipg)