Kolaborasi berbagai elemen layak dilakukan para seniman di tahun 2020, dalam rangka memajukan dan mengembangkan seni budaya di Kota Surabaya seiring kemajuan kota.
Agus Koecink perupa yang juga pemerhati seni di Kota Surabaya mengingatkan agar pemerintah, dewan kesenian, sanggar seni serta institusi yang menangani seni dan budaya memiliki dan membuat program-program seni dan budaya yang terintegrasi, serta terkoneksi.
“Program-program yang dibuat harus direncanakan dengan matang sehingga pemerintah, institusi yang menangani seni, dewan kesenian, sanggar seni menjadi saling terkoneksi, saling berkolaborasi. Ini penting seiring perkembangan kota sendiri,” terang Agus Koecink.
Program yang saling terintegrasi itu, lanjut Koecink selain terplanning dengan bagus, secara manajemen juga harus saling terkait dan terhubung dengan misi serta visi perkembangan sebuah kota.
“Kolaborasi yang saling terkait itu memang harus seiring dengan misi serta visi sebuah kota. Mengapa ini penting, karena jika seiring kebutuhan masyarakat maka akan memberikan nilai lebih bagi masyarakat sendiri. Ini wajib diketahui semua pihak,” tambah Koecink.
Sementara itu, Heri Prasetyo operator seni budaya di Kota Surabaya membenarkan bahwa di tahun 2020 seniman wajib mengendepankan konsep kolaboratif sebagai bentuk penguatan kerjasama berbagai pihak.
“Penguatan kerjasama dalam kolaborasi itu menguatkan perbedaan dan memberikan dampak bagi nilai-nilai pembangunan serta perkembangan Kota Surabaya. Termasuk masyarakatnya dengan karakter yag khas sekaligus menumbuhkan nilai ekonomi melalui seni dan budaya itu sendiri,” kata Heri Prasetyo, Selasa (31/12/2019).(tok/ipg)