Ke 3 film yang dijadwalkan diputar pada agenda focus on bulan Desember 2018 di IFI Surabaya, Selasa (4/12/2018) ternyata adalah film anak-anak dengan cerita serta latar belakang yang berbeda-beda.
Film berjudul Celengan Gawe Bapak, juga Ilusi dan Memeluk Angin, yang digarap Sito Fossy Biosa diakui oleh pembuatnya sebagai film anak-anak yang diproduksi ditahun 2014, 2015 dan 2016.
“Aku kangen film anak-anak. Jarang sekali dibuat film anak-anak. Para sineas mungkin lebih memilih memproduksi karya yang sesuai dengan keinginan pasar, atau paling tidak yang lagi musim dipasar. Film anak-anak sangat jarang hadir,” terang Sito.
Lalu keinginan itu diwujudkan Sito pada 3 karya filmnya yang dibuat memang untuk anak-anak dan menurutnya karena anak-anak juga butuh tontonan. “Anak-anak juga butuh tontonan yang bagus, yang memberikan nilai positif. Anak-anak berhak,” tegas Sito yang lahir di Probolinggo.
Menurut Sito saat ini anak-anak hanya menonton tayangan-tayangan atau film-film yang sejatinya bukan diproduksi sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Jika ini dibiarkan, lanjut Sito maka anak-anak semakin tidak punya pilihan tontonan.
“Target produksi atau pembuatan film-film ini memang agar anak-anak punya tontonan yang sesuai kebutuhan, sesuai usia, dan sesuai dengan nilai-nilai positif yang dipahami anak-anak. Ini target penting,” tambah Sito.
Sito berharap, film-filmnya juga akan diputar disejumlah tempat di Surabaya, termasuk di sejumlah pusat bahasa dan kebudayaan seperti Wisma Jerman, IFI Surabaya, juga galeri-galeri seni yang ada di Surabaya.
Sementara itu, 3 film karya Sito Fossy Biosa yang Selasa (4/12/2018) dijadwalkan menjadi film pilihan untuk focus on IFI Surabaya, sebelumnya diputar di kampus Institut Sains Terapan dan Teknologi Surabaya (iSTTS).(tok/ipg)