YG Entertainment, salah satu agensi K-pop ternama di Korea menghadapi tuntutan ganti rugi dari agensi manajemen skala kecil. Mereka mengklaim bahwa YG telah memanfaatkan kekuasaannya dalam menyalahi kontrak debut kelompok musisi baru lewat acara pencarian bakat di televisi.
“Pada 18 Juni, (kami) mengajukan tuntutan ganti rugi terhadap YG, kompensasi senilai 10 juta won (Rp127 juta),” kata Happyface seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Menurut mereka, ganti rugi tersebut sepadan dengan kesewenang-wenangan agensi besar dalam membuat sebuah pencarian bakat.
“Jumlah uang itu adalah simbol yang mencerminkan keinginan kami agar rumah (hiburan) besar berhenti menyalahgunakan kekuasaan mereka, sehingga industri budaya pop bisa maju dengan cara yang baik,” kata perusahaan itu dilansir Antara.
Dalam acara ‘Mixnine’ yang ditayangkan di JTBC pada Oktober 2017 hingga Januari 2018, Yang Hyun-suk bos YG mengajak agensi-agensi hiburan skala kecil dalam rencana memilih sejumlah musisi lewat kompetisi yang tayang di televisi dan membantu sembilan pemenang untuk debut.
Woo Jin-young trainee Happyface, dan delapan pria lain termasuk dua yang berafiliasi dengan YG, terpilih di kompetisi itu.
Meski demikian, YG menyatakan debutnya dibatalkan pada Mei, karena jumlah penonton acara yang sedikit serta perbedaan antara YG dan manajemen dari peserta lain mengenai kontrak.
“Trainee kami, Woo, percaya, setelah menjadi nomor 1 di kompetisi ‘Mixnine’, dia akan debut dengan kontrak selama empat bulan. Tapi dua bulan setelah acara selesai pada Maret, belum ada perbincangan soal debut. (YG) mengabaikan para trainee tanpa mempertimbangkan keinginan mereka” kata Happyface.
YG pernah sekali mengontak Happyface dan agensi manajemen lain dan menawarkan kontrak eksklusif dengan mereka. Namun kontraknya berlaku tiga tahun, bukan empat bulan seperti kesepakatan awal.
“Pendek kata, YG gagal menjalankan kontrak Mixnine dan revisi kontraknya dibuat dengan menyalahgunakan kekuasaan yang hanya menguntungkan YG,” kata Happyface, menuduh agensi besar itu menghancurkan mimpi trainee.(ant/tna)