Umat Khong Hu Chu dan Tri Dharma kota Surabaya dipastikan mulai mempersiapkan upacara persembahyangan Cap Go Meh pada 15 hari seiring dengan usainya persembahyangan dan perayaan Imlek 2569. Ditandai dengan hadirnya kuliner Lontong Cap Go Meh.
A Kiong pengurus Klenteng Hong San Ko Tee Jl. HOS Cokroaminoto membenarkan bahwa usai perayaan dan persembahyangan Imlek 2569 umat biasanya langsung mempersiapkan persembahyangan untuk Cap Go Meh.
“Sekitar 15 hari setelah perayaan Imlek, umat mempersiapkan persembahyangan Cap Go Meh. Seluruh umat Khong Hu Chu dan Tri Dharma memang merayakan Imlek kemudian berlanjut dengan sembahyang Cap Go Meh,” terang A Kiong.
Sembahyang Cap Go Meh lanjut A Kiong, merupakan ungkapan rasa syukur menapaki tahun baru Imlek 2569 dengan harapan berkelimpahan rejeki, kesehatan serta kebahagiaan bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat luas.
Dan kuliner Lontong Cap Go Meh menjadi satu di antara sajian khas dan khusus yang biasanya hadir disaat merayakan Cap Go Meh. “Cap Go Meh itu mengucap syukur dan selalu diwarnai dengan kuliner Lontong Cap Go Meh,” kata A Kiong.
Biasanya, kata A Kiong, umat gelar makan bersama setelah melaksanakan sembahyang Cap Go Meh di klenteng-klenteng. “Atau juga memberikan hantaran kepada kerabat dan ttetangga Lontong Cap Go Meh,” ujar A Kiong.
Sugiono pengurus klenteng Pak Kik Bio Jl. Jagalan Surabaya membenarkan bahwa usai persembahyangan Imlek 2569, umat mulai mempersiapkan persembahyangan Cap Go Meh.
“Biasanya umat juga membawa Lontong Cap Go Meh ke klenteng. Setelah sembahyang bersama dilanjutkan makan bersama. Sembahyang Cap Go Meh memang bagian dari mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan, kepada alam semesta,” pungkas Sugiono.(tok/ipg)