Reza Rahadian Aktor Indonesia bisa melakukan banyak hal demi memerankan sebuah karakter secara maksimal. Salah satunya, dengan berupaya mengubah suaranya, bila memang dibutuhkan.
Saat memerankan karakter Pengki dalam film “Benyamin Biang Kerok”, Reza mengaku mengubah suaranya agar mirip seperti mendiang Benyamin Sueb.
“Butuh kerja keras ekstra. Tetapi saya senang. Saya selalu senang karena buat saya itu pekerjaan yang kadang-kadang jarang diolah. Berani mengubah-ubah suara dalam setiap karakter itu kadang menjadi pekerjaan rumah yang berat,” kata Reza lansir Antara, Minggu (4/2/2018).
Reza berpendapat, kesempatan mengeksplorasi karakter tidak selalu datang dalam sembarang film. Entah karena dia merasa karakter itu lebih baik dibawakan secara natural atau hal lainnya.
“Tetapi saya senang mendapat kesempatan dalam film-film yang bisa membuat saya mengeksplorasi hal-hal seperti ini. Karena tidak semua karakter, saya punya ruang, atau bisa saya macem-macemin. Ada karakter yang akan over the top akan lebay jatohnya kalau dimacem-macemin,” kata Dia.
“Kalau karakter kayak gini (Pengki), atau Boss Man (My Stupid Boss), itu karakter yang bisa dieksplorasi lebih jauh. Suaranya, pola tingkahnya, jadi ada kebebasan,” imbuh dia.
Untuk memerankan karakter Pengki dalam “Benyamin Biang Kerok” yang akan dia bawakan dengan suara mirip mendiang Benyamin Sueb, hasil eksplorasi suara yang dia lakukan, Reza memiliki cara tersendiri supaya suaranya tetap konsisten sepanjang film.
“Kalau sudah dapat suaranya di awal, ya, direkam. Jadi inget terus. Karena saya juga pernah missed dan saya baru sadar setelah di shoot. Saya dengar, kok kayaknya bukan suara karakternya, ya. Atau ketika dubbing baru sadar, suaranya enggak konsisten, nih. Jadi harus saya perbaiki di situ,” katanya.
Reza mengaku lebih banyak mengandalkan diri sendiri dalam hal eksplorasi mengubah suara yang sangat berbeda dengan suara aslinya, walaupun dia akui terkadang bisa membuatnya kesal sendiri.
“Kebanyakan diri sendiri sih. Karena saya agak kritis sama permainan saya sendiri. Saya agak perfeksionis dan terlalu ambisius. Jadi kalau ada hal kecil yang salah, saya biasanya ngomel-ngomel sendiri. Kita harus ulang adegannya,” kata dia.
Meski mengakui bahwa menjaga konsistensi suara yang sangat berbeda dengan suara aslinya itu berat, tapi dia mengaku bersyukur selama ini tidak sempat mengalami masalah tenggorokan.
“Kami syuting lompat-lompat, enggak sehari, jadi menjaga tone suara tetap konsisten memang agak berat sebenarnya. Tapi kalau bermasalah tenggorokan, enggak sih,” kata dia.(ant/den)