Sabtu, 21 September 2024

Tips Memotret Momen Anak-anak di Hari Kartini

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Yuyung Abdi. Foto: Youtube Official Arsitektur ITS

Anak-anak selalu menjadi daya tarik, terlebih saat mereka berdandan lucu dengan memakai busana adat untuk memperingati Hari Kartini. Sehingga, tidak sedikit orang tua yang ingin mengabadikan momen-momen si kecil saat memakai busana kebaya maupun busana adat yang lain dengan kamera profesional maupun kamera smartphone.

“Anak tingkahnya memang menarik, kulitnya dan busananya istimewa, ditambah gabungan warna dan tampilan yang sangat kuat, itu membuat orang-orang sangat tertarik untuk mengabadikannya,” kata Yuyung Abdi, fotografer profesional Jawa Pos kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (21/4/2018).

Menurutnya, foto yang menarik dapat diklasifikasikan melalui beberapa foto jurnalistik, informasional amupun dokumenter.

“Jadi anak bayi, anak kecil menjadi foto yang menarik, atau disabel, tua renta, memiliki unsur fotografi yang kuat. Makanya anak-anak kecil yang lucu dengan aktivitasnya sangat bagus untuk diabadaikan,” ujar fotografer sekaligus pengajar fotografi Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga itu.

Untuk itu, Yuyung, panggilan akrabnya, mengungkapkan ada beberapa tips memotret anak-anak yang perlu diperhatikan.

Pertama, jangan mengambil foto dengan menggunakan level batas mata orang dewasa. Hal itu membuat ahsil foto tidak menarik karena kepala anak menjadi terlihat besar.

“Kalau anak kecil dengan pakaian tradisional atau Kartini, yang perlu diperhatikan itu pengambilannya. Kalau anak-anak pengambilannya itu sebatas matanya anak, bukan batas mata orang dewas. Kalau dari mata orang dewasa keliatan cebol karena kepalanya terlihat lebih besar,” terangnya.

Tips kedua, Yuyung menyarankan saat memotret anak-anak, usahakan mengambil dari depan. Ini dikarenakan anak-anak mempunyai ekspresi yang lucu dan menggemaskan. Sehingga sangat disayangkan jika ekspresi tersebut luput dari kamera.

“Kalau anak lebih cocok pada tampilan depan, kalau samping itu sampai 90 derajat. Kalau lebih 90 derajat jadi hilang mukanya, no face no expression. Jadi nggak ketangkap,” tambahnya.

Ketiga, Yuyung menganjurkan agar memotret anak-anak saat mereka melakukan aktifitas. Menurutnya, foto candid saat anak-anak dalam kelucuannya dan melakukan kegiatan bebas memiliki unsur fotografi yang menarik daripada saat mereka sedang merasa bosan atau sedang menunggu. (tna/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Sabtu, 21 September 2024
33o
Kurs