Velika Hillary dan Cinderella Natali, dua pelajar Indonesia turut menyemarakkan Shanghai Fashion Week 2018. Velika dan Cinderella ikut serta bersama 17 temannya sesama mahasiswa Raffles Design Institute.
Antara melansir, terinspirasi oleh identitas diri yang berbaur dengan berbagai macam suku dan budaya, Cinderella mengusung tema Hybridity dalam ajang pameran busana yang digelar di kota terbesar di China itu. Tema ini diambil dengan konsep sesuatu tanpa melupakan akar dan asal-usul keluarganya.
Sementara Velika mengusung tema The Silent Cross untuk memamerkan busana rancangannya dalam pameran itu. Tema ini terinspirasi dari buku The Missionary Position: Mother Theresa in Theory and Practice.
“Kami sangat mengapresiasi hasil rancangan dua mahasiswi Indonesia ini,” kata Derrick Cheah, Direktur Direktur Raffles Academy of Shanghai, Selasa (3/4/2018).
Menurut Stefan Orschel Read, Direktur Mahasiswa Raffles Design Institute of Shanghai, karya Velika dan Cinderella berhasil menyisihkan karya ratusan mahasiswa lainnya. Sehingga karya dua pelajar ini layak untuk ditampilkan dalam ajang Shanghai Fashion Week 2018.
Siti Nugraha Mauludiah, Konsul Jenderal RI untuk Shanghai, menyampaikan kebanggaannya atas keikutsertaan dua pelajar asal Indonesia di salah satu pameran busana tahunan paling bergengsi di daratan Tiongkok itu.
“Velika dan Cinderella turut mengharumkan nama Indonesia di ajang pameran busana internasional,” katanya didampingi Radityo Panjaitan, Konsul Muda Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Shanghai.
Siti yang biasa dipanggil Nining itu berharap kedua pelajar Indonesia itu dapat terus meningkatkan keterampilannya agar namanya dikenal di bidang rancangan kreatif busana hingga level global. (ant/tna/dwi)