Remaja di Mojokerto punya tempat favorit baru untuk ngabuburit selama bulan suci Ramadhan.
Berdasarkan pantauan Maja FM pada Selasa (12/6/2018), mereka terlihat asyik berfoto selfie di jembatan yang mengapung di atas Sungai Brantas tersebut.
Warga sekitar menamai jembatan itu Jembatan Apung. Jembatan ini menghubungkan Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Mojokerto dengan Desa Tambak Rejo, Kecamatan Krembung, Sidoarjo .
Jembatan sepanjang 170 meter dan terbuat dari dari kayu Mahoni ini dibangun oleh pihak swasta dengan anggaran Rp250 juta. Di bagian bawahnya ada 180 drum yang dipasang berjajar. Agar masyarakat bisa melintas dengan aman, di kanan kirinya juga dipasang pagar pengaman.
Wasjid, warga sekitar yang mengelola jembatan apung mengatakan jembatan ini baru dibuka untuk umum awal bulan Juni.
“Dulu kalau mau menyeberang harus memakai perahu atau memutar sangat jauh. Dengan adanya jembatan apung masyarakat bisa langsung melintasi dengan mudah dan dekat,” kata dia.
Setiap warga yang melintas dikenai tarif Rp4 ribu. “Bagi warga miskin semua gratis dan boleh melintas kapan pun. Jembatan ini buka 24 jam,” ujar Wasjid.(zac/iss/ipg)