Sajian nasi goreng dan kopi khas Indonesia digemari pengunjung pameran wisata Brussels Holiday Fair 2018 (BHF) yang bertema kapal pesiar, gastronomi dan spa itu, sehingga mereka membanjiri anjungan Indonesia yang diprakarsai KBRI Brussel tersebut.
Dalam pameran yang berlangsung pada akhir pekan tersebut, anjungan Indonesia menjual nasi goreng dan kopi yang digemari pengunjung Belgia, demikian keterangan Ignatius Priambodo, Kepala Penerangan KBRI Brussel.
Selain menyediakan nasi goreng dan kopi, anjungan Indonesia juga mengadakan pelayanan pijat gratis. Pameran yang diikuti lebih dari 450 eksibitor industri pariwisata Belgia dan berlangsung pada 1-4 Februari 2018 itu setiap tahunnya dikunjungi lebih dari 100 ribu orang.
Yuri Thamrin, Duta Besar RI untuk Belgia, menyampaikan Belgia harus menjadi prioritas promosi pariwisata Indonesia di luar negeri dengan memanfaatkan momentum setelah Festival Seni Budaya Europalia guna menarik wisatawan asal negara yang menjadi tempat tinggal dari puluhan ribu pendatang dari negara Uni Eropa lainnya itu.
“Warga Belgia membelanjakan sembilan milyar euro setiap tahunnya untuk liburan, di mana tujuh dari 10 orang Belgia berlibur ke luar negeri, peluang ini harus kita tangkap,” ujar Dubes Yuri, seperti dilansir Antara.
Sebagaimana disampaikan KBRI Brussels, anjungan Indonesia jadi daya tarik bagi mereka yang berminat untuk pertama kali ke Indonesia, di mana Bali, Jawa dengan Borobudur dan Lombok tetap menjadi destinasi favorit. Sedangkan mereka yang pernah ke Indonesia mencari destinasi baru termasuk Flores, Raja Ampat, Sumatera.
Indonesia bersaing dengan negara-negara Asia lainnya dalam menarik wisatawan asal Belgia. Hadir pada BHF ini Jepang, Thailand, China, India dan negara lainnya yang saling berkompetisi dengan berbagai atraksi seperti kesenian dan demo masak.
Berdasarkan data BPS, terdapat tren peningkatan jumlah wisatawan asal Belgia ke Indonesia yang pada tahun 2015 tercatat 38.193 dibandingkan tahun 2014 hanya 33.601 dan tahun 2016 naik 43.607.
Wisatawan asal Belgia termasuk dalam kategori yang tinggal lama di Indonesia dengan rata-rata masa singgah 16,93 hari, dibandingkan Jerman (15,06 hari) dan Inggris (13,21 hari)
Sedangkan dari segi pengeluaran, wisatawan Belgia tergolong royal berbelanja selama liburan dengan rata-rata pengeluaran 1.685,78 dolar AS, dibandingkan Jerman (1.576,24 dolar AS), Belanda (1.593,75 dolar AS) dan Inggris (1.626,99 dolar AS).(ant/iss/ipg)