Kram otot bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang terlalu banyak berolahraga atau kurang pemanasan sebelum berolahraga.
dr Iman Widya Aminata, Sp.OT, spesialis bedah ortopedi dan trautomologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan saat otot kram, bagian tubuh yang ototnya kram sebaiknya segera diistirahatkan.
“Tubuh punya alarm sendiri, yaitu nyeri. Segera berhenti atau istirahat dan berikan es (pada bagian yang kram),” kata dia seperti dilansir Antara, Selasa (22/5/2018).
Selanjutnya, menurut dia, orang yang mengalami kram otot bisa kembali melakukan jenis olahraga yang ditekuni setelah istirahat beberapa hari.
“Mulai dengan intensitas rendah. Kalau masih sakit biarkan, tubuh beradaptasi. Tetapi kalau nyeri menetap, konsultasikan ke dokter,” kata Iman.
Iman menjelaskan kram otot terjadi karena adanya kontraksi otot yang tak diinginkan dan kondisi ini terjadi terus menerus. Tanpa ada proses relaksasi, kondisi ini akan memunculkan nyeri.
Kontraksi otot yang tidak diinginkan yang terjadi terus menerus bisa muncul karena olahraga berlebihan, dehidrasi, kekurangan elektrolit atau vitamin, otot yang memang kaku karena kurang pemanasan sebelum olahraga dan gangguan sirkulasi darah, salah satunya karena pemakaian baju atau celana ketat.
“Normalnya proses kontraksi otot ada gerakan penangkapan dan pelepasan, dipengaruhi ion-ion seperti kalsium, potasium. Flow-nya dipengaruhi aliran darah. Orang yang dehidrasi elektrolitnya berkurang, penangkapan dan pelepasan otot berkurang,” jelas Iman. (ant/iss/ipg)