Sabtu, 23 November 2024

Kaset Pita Kembali Dilirik Penggemar Musik Surabaya

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Yayan Pemilik Cheese Music Store sedang menata kaset-kaset musik yang akan dijual Cassette Store Day di Kampus Lawas Maspati Surabaya, Sabtu (13/10/2018). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Belasan lapak kaset musik berjejer di sepanjang jalan di gang kampung Lawas Maspati, Surabaya, Sabtu (13/10/2018). Mereka berasal dari berbagai toko musik di Surabaya yang masih mempertahankan rilisan fisik sebagai item koleksi yang layak diburu para penikmat musik.

Berpusat di Omah Tua Coffee and Librar, mereka percaya bahwa kaset musik tidak akan punah di era digitalisasi.

Acara bertajuk Cassette Store Day Surabaya ini merupakan acara rutin tahunan. Bintang, penyelenggara acara menyebut, awalnya acara ini biasa diadakan di mal-mal. Namun, khusus tahun ini acara dipindah ke kampung.

Ia mengaku tak sulit menggelar acara seperti ini di kampung. Malah dengan adanya acara seperti ini, warga bisa lebih berdaya karena dapat ikut membuka lapak dari UMKM-nya masing-masing.

Yayan pemilik Cheese Music Store yang ikut melapak di acara ini bercerita, kesadaran pendengar musik akan rilisan fisik sudah dimulai sejak tahun 2012.

“Bahwa rilisan fisik itu salah satu hal yang layak untuk dikoleksi,” katanya.

Dengan kesadaran itu, muncul pula banyak toko-toko musik yang menjual rilisan fisik. Di tokonya, ia menjual kaset musik dengan harga bervariasi berdasarkan musisi dan albumnya. Ia menjualnya dengan kisaran harga antara Rp10.000 sampai ratusan ribu rupiah.

Terkait omzet, Yayan mengaku bisa mendapat uang Rp2 juta per bulan tergantung dari banyaknya pembeli.

Tak berbeda jauh, Hudi pemilik Toko Kenelorek juga menyebut, rilisan fisik mulai dilirik. Hudi sendiri telah menggeluti pekerjaan ini sejak tahun 2014. Ia memulai usaha dari menjual koleksi-koleksinya yang dikumpulkan sejak masih SMP.

Ia menjelaskan, rilisan fisik seperti kaset bisa dipakai untuk pajangan dan koleksi. Menurutnya, nilai jual kaset bisa sangat tinggi asalkan pintar mengetahui musisi dan album yang bagus.

“Selain kita bisa menikmati secara nyata, bisa dipegang, buat bisnis juga masuk,” katanya.

Sekadar diketahui, acara ini digelar pada Sabtu (13/10/2018) di kampung lawas maspati, Surabaya dan akan berakhir hingga malam hari. Di malam hari, pengunjung dapat menyaksikan penampilan band Mooikite, band asal Surabaya, yang juga merilis album dalam versi rilisan fisik.(bas/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs