Film pendek berjudul “Indonesia Masih Subuh” berhasil menyabet penghargaan di Festival Mikrofilm Internasional Ningbo (NIMF) China pada 17-18 November 2018.
Film karya Fauzan Hazabi itu meraih penghargaan untuk kategori Komunikasi Internasional.
“Tentu kami sangat bangga salah satu film kita yang diputar selama festival tersebut berhasil meraih penghargaan,” kata Siti Nugraha Mauludiah Konsul Jenderal RI untuk Shanghai, seperti dilansir Antara, Selasa (20/11/2018).
Kategori film Komunikasi Internasional merupakan kategori baru yang diberikan kepada para pembuat film di negara yang berada dalam Prakarsa Satu Sabuk Satu Jalur (One Belt and One Road).
Penyelenggara NIMF pada tahun ini mulai menjalin kerja sama dengan negara-negara Prakarsa Satu Sabuk Satu Jalur.
Film pendek “Indonesia Masih Subuh” bercerita tentang bocah penyemir sepatu keliling yang sangat mencintai negaranya.
Suatu ketika dia melihat bendera Merah-Putih di salah satu sekolah dasar robek dan kusam. Dengan uang yang ditabungnya, Bora, nama bocah itu membeli bendera Merah-Putih yang baru untuk menggantikan bendera kusam yang dilihatnya.
Namun, pada malam hari penjaga sekolah mengambil bendera yang dipasang oleh Bora untuk mengelap lantai yang terkena tumpahan kopi.
Bora pun kecewa sehingga mengesankan bahwa bangsanya masih tidur sesuai dengan judul film “Indonesia Masih Subuh”.
Film tersebut diputar di Ningbo Cinema, Sabtu (17/11/2018) petang, bersama dengan dua film pendek Indonesia lainnya, yakni “Errorist of the Seasons” dan “Roda Pantura”.
Selain “Indonesia Masih Subuh”, tiga film Indonesia lainnya, yakni “Pengantar Rezeki, “Papa Maafin Raisa”, dan “Rumah Kos Ibu Mira” juga masuk dalam kategori yang sama.(ant/iss/ipg)