Coco dinobatkan sebagai Film Animasi Terbaik dalam perhelatan Oscar 2018. Coco unggul dari The Boss Baby, The Breadwinner, Ferdinand dan Loving Vincent.
“Terima kasih terbesar untuk orang-orang Meksiko, Coco tidak akan ada tanpa keindahan budaya dan tradisi kalian yang tak ada habisnya,” kata Lee Unkrich sutradara di atas panggung, dilansir Antara, Senin (5/3/2018).
“Lewat Coco, kami mencoba selangkah lebih maju menuju dunia di mana semua anak bisa tumbuh melihat karakter dalam film yang terlihat dan bicara seperti mereka. Orang-orang termarjinalkan berhak punya rasa memiliki. Representasi itu penting,” tambahnya.
Coco bercerita tentang Miguel, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang bermimpi untuk mengikuti jejak idolanya, Ernesto de la Cruz, sang musisi legendaris asal Meksiko, namun mendapat tentangan dari keluarga.
Merasa putus asa untuk meraih mimpinya, Miguel dan anjingnya, Dante, menemukan diri terjebak di dunia orang mati atau Land of the Dead atau dikenal sebagai Dia de Muertos.
Keduanya sama-sama memulai perjalanan istimewa untuk menemukan Ernesto de la Cruz dan mencari tahu kenyataan di balik sejarah keluarga Miguel.
Disney Pixar Coco terinspirasi dari hari libur nasional Meksiko Day of the Dead atau lebih dikenal dengan istilah Dia de los Muertos, di mana film ini memiliki dua dunia paralel dengan latar belakang Meksiko, yakni Land of the Living dan Land of the Dead.
Oscar juga menganugerahi penghargaan Animasi Pendek Terbaik pada Dear Basketball.
“Sebagai pemain basket, kami harusnya diam saja dan men-dribble bola. Tapi saya senang kami bisa melakukan lebih dari itu,” kata Kobe Bryant pemain basket di atas panggung. (ant/ang)