Sebagian orang masih menganggap pilek sama dengan influenza. Padahal, walau memiliki gejala yang relatif sama namun keduanya berbeda dari sisi derajat keparahannya, menurut ahli kesehatan.
“Selesma itu batuk dan pilek sehari-hari. Sementara influenza disebabkan virus influenza. Demam karena influenza biasanya hingga 38 derajat Celcius (berlangsung hingga 4 hari),” ujar Prof. dr. Cissy B Kartasasmita, SpA(K), PhD Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), di Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Berbeda dengan selesma, influenza cenderung tak mudah disembuhkan. Kemudian, selain demam, penderita influenza biasanya mengalami sakit kepala yang lebih berat derajatnya dibanding mereka yang menderita pilek.
“Sakit kepala dan badan lebih berat. Musimnya tertentu. Gejalanya lebih berat,” tutur Cissy, sepertri dikutip dari Antara.
Gejala lainnya influenza yakni nyeri dan pegal yang relatif sering ketimbang pilek atau selesma, batuk lebih berat dan penderita biasanya harus berbaring di atas tempat tidur selama 5-10 hari, karena tubuhnya lemah.
Mereka yang terkena influenza umumnya jarang mengalami bersin-bersin dan sakit tenggorokan. Berbeda dengan penderita pilek yang cenderung mengalami kedua kondisi ini.
Selain itu, influenza biasanya menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, gagal ginjal, gagal hati dan bahkan bisa mengancam jiwa. Sementara pada selesma, komplikasi yang terjadi biasanya sinus atau infeksi telinga.
“Mereka yang kena influenza harus istirahat. Agar tak menulari orang lain,” kata Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, dari Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI dalam kesempatan yang sama.(ant/iss/ipg)