Jumat, 22 November 2024

“Asal Kau Bahagia”, Cinta dan Persahabatan Remaja

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Adegan film Asal Kau Bahagia. Foto: Falcon Pictures

Masa remaja dihiasi dengan perasaan penuh gejolak atas hal baru yang terjadi dalam hidup, serunya gila-gilaan dengan sahabat atau si dia yang membuat jantung berdebar.

Saat itu, cinta pertama terasa seperti cinta yang mungkin bakal bertahan selamanya.

Gejolak remaja menghadapi percikan asmara dan persahabatan murni tanpa pamrih dalam “Asal Kau Bahagia” diperlihatkan oleh hubungan Aliando (Aliando Syarief) dan Aurora (Aurora Ribero).

Diadaptasi dari lagu hits band Armada, kisahnya dibuat dari lirik lagu “Asal Kau Bahagia”. Lirik mengenai pengorbanan seseorang yang demi kekasihnya itu diurai menjadi skenario oleh Upi dan disutradarai oleh Rako Prijanto.

Kisah kasih Aliando – Aurora semanis madu. Keduanya berparas menawan dengan penampilan yang bakal membuat remaja-remaja jatuh cinta.

Aliando sering sekali menanyakan apakah Aurora betul-betul cinta padanya meski mereka sudah menjadi teman dekat dua tahun lamanya. Sesering itu juga Aurora selalu menjawab, cinta mereka akan bertahan selamanya.

Ucapan Aurora diuji saat Aliando mengalami kecelakaan mobil yang membuatnya terbaring koma. Tanpa disadari oleh sang gadis, jiwa kekasihnya terombang-ambing di antara dua dunia. Jiwa Aliando keluar dari raga.

Remaja itu frustrasi melihat tubuhnya sendiri terbaring di ranjang rumah sakit, melihat kesedihan orangtuanya, terutama kepedihan pacarnya.

Tanpa disangka-sangka, Aliando mendapati kenyataan bahwa ada yang selama ini ditutupi oleh Aurora. Sang gadis rupanya tak cuma dekat dengan Aliando, ada pria lain di kehidupannya, seorang dokter hewan menawan bernama Rassya.

Hancur hati Aliando mengetahui sudah berbulan-bulan sang kekasih ternyata membagi hatinya untuk orang lain, tetapi dia tak bisa berbuat apa-apa dalam keadaan tak kasat mata.

Secercah harapan muncul ketika sahabat Aliando, Dewa, bisa melihat bahkan menyentuhnnya.

Dengan bantuan Dewa, Aliando berusaha mencari penjelasan dan menguak rahasia sang kekasih.

Semua pemeran memainkan karakter dengan nama yang sama dengan nama asli mereka, meski kepribadian yang disajikan di film tentu berbeda dengan sosok mereka sebetulnya.

“Asal Kau Bahagia” adalah tontonan yang memanjakan mata serta telinga.

Sinematografi dan pemilihan warnanya hangat dan indah, membuatnya jadi tontonan tak membosankan.

Adegan-adegan berlatar belakang rumah sakit diselingi pemandangan-pemandangan alam indah yang jadi tempat berkencan Aliando – Aurora.

Tampilan-tampilan menyejukkan mata yang memperlihatkan dua sejoli itu sedang bahagia bagaikan dicukil dari sebuah video klip.

Bukan cuma soal visual, acungan jempol juga untuk pilihan lagu-lagu asyik dari anak muda yang mengiringi adegan demi adegan, sesuai dengan tema musiknya, mulai dari Maudy Ayunda, Wizzy hingga Rendy Pandugo.

Efek-efek khusus dibutuhkan karena tema yang diangkat adalah jiwa yang keluar dari tubuh. Dari sisi CGI memang tidak mengecewakan, tetapi masih ada inkonsistensi mengenai apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh roh, sehingga beberapa hal menjadi tidak logis.

Aurora yang masih berusia 14 tahun tidak tampak canggung memerankan tokoh remaja yang usianya empat tahun lebih tua. Dia mampu menjelma jadi Aurora yang jauh lebih dewasa dari aslinya.

Sebaliknya, justru Rassya yang terlihat belum matang untuk karakter yang dia perankan. Meski sudah dipoles dengan busana serta dandanan pria dewasa, Rassya masih kelihatan terlalu muda.

“Asal Kau Bahagia” bukan cuma tentang cinta remaja, tetapi juga bromance alias persahabatan erat antar pria yang diperlihatkan melalui interaksi Aliando dan Dewa yang seru.

Aliando memperlihatkan dua sisi seorang remaja, bagaimana dia bersikap di hadapan teman, juga di hadapan pacar.

Dia mengingatkan pada remaja-remaja yang terlihat romantis ketika berinteraksi dengan gadis idaman, tapi kembali seperti remaja laki-laki pada umumnya saat bersama teman mereka.

Setelah dibawa mengharu biru oleh perkembangan hubungan Aliando-Aurora, penonton bisa beristirahat sejenak lewat kelucuan karakter Dewa.

Meski bukan pemeran utama, Dewa Dayana adalah tokoh yang paling mencuri perhatian di “Asal Kau Bahagia”. Ekspresi panik dan gerak-gerik konyol sampai usaha membaca Ayat Kursi dari Qur’an ketika melihat “setan” jadi pemantik gelak tawa penonton.

Dewa berhasil membuat film ini lebih segar dengan adegan-adegan komikal, meski penjiwaan untuk bagian yang menyayat hati masih butuh polesan.

Antara melansir, dialog yang keluar dari mulut Dewa jadi penyeimbang dari dialog berbunga-bunga yang diumbar oleh dua insan berselimut asmara. Kadang perbincangan mereka terdengar picisan, tapi bisa dimaklumi karena masa remaja memang penuh gejolak rasa.

Yang mencuri perhatian bukan cuma Dewa, tetapi juga Surya Saputra yang memerankan ayah Aliando. Adegannya tidak banyak, tapi salah satunya betul-betul memilukan.

Film “Asal Kau Bahagia” akan tayang pada 27 Desember 2018.(ant/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs