Sabtu, 23 November 2024

Angan-Angan Wakil Bupati Ponorogo Supaya Reog Tidak Punah

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Reog Ponorogo. Foto: Pinterest

Soejarno Wakil Bupati Ponorogo mencemaskan keberlangsungan warisan budaya asli Reog Ponorogo yang bisa jadi terancam punah karena kendala ketersediaan bahan pembuatan reog.

Ada beberapa hal yang dia angankan ada agar Reog Ponorogo tetap lestari saat menyerahkan pokok-pokok pemikiran pelestarian Kebudayaan di Kantor Kemdikbud, Kamis (12/7/2018).

Kesenian tradisional Reog Ponorogo, kata Soejarno, saat ini sudah diakui oleh Unesco sebagai warisan budaya asli Indonesia. Kesenian ini, kata dia, sempat ditolak saat akan melakukan pertunjukan di Eropa. Alasannya, karena Reog Ponorogo ini bahan bakunya terbuat dari kulit dan bulu asli yang diambil dari satwa yang dilindungi.

Soal kendala bahan baku ini, Soejarno punya angan-angan. Seandainya saja Kabuputen Ponorogo memiliki peternakan harimau dan burung merak untuk mengatasi sulitnya bahan baku reog.

“Kalau satwa ini mati karena faktor usia, kulit macan dan bulu merak itu bisa dimanfaatkan untuk membuat reog,” kata Soejarno.

Meski terkendala bahan baku untuk pembuatan reog, Soejarno meyakini kesenian tradisional Reog Ponorogo ini tidak akan punah. Karena di setiap desa di Kabupaten Ponorogo ada paguyuban Reog Ponorogo.

Tidak hanya itu, Paguyuban Reog Ponorogo juga banyak berkembang di luar Ponorogo antara lain di Surabaya, Jakarta, dan Lampung yang dimainkan oleh anak-anak muda di masing-masing daerah.(jos/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs