Garam ibarat dua sisi mata uang. Makanan yang hambar bisa berubah menjadi gurih. Namun di sisi lain, makan terlalu banyak garam sangat berbahaya bagi kesehatan.
Saat ini kurang lebih ada 14.000 produk yang menambahkan garam dalam penyajiannya. Mulai dari makanan, minuman, industri, sampai obat-obatan.
Hampir setiap momen makan bersama, sengaja atau tidak, Anda pasti terdorong untuk membumbui makanan dengan sedikit garam. Baik itu ketika makan siang bersama rekan kerja atau partner bisnis, makan keluarga, atau dinner romantis bersama pasangan.
Berikut sembilan gangguan kesehatan jika tubuh Anda terlalu banyak menampung garam, seperti dikutip Liputan 6 dari situs BrightSide, Jumat (9/3/2018).
1. Gampang haus
Di dalam garam terkandung 40 persen sodium dan 60 persen klorida. Garam paling banyak bertebaran di makanan cepat saji seperti pizza dan teman-temannya. Perlu diingat, rasa haus yang konstan juga bisa menjadi pertanda diabetes.
Kalau Anda gampang haus dan minum tiap sebentar, alangkah baiknya jika memastikan kesehatan dengan konsultasi ke dokter.
2. Tiap sebentar ke kamar mandi
Kalau gejala ini hadir, pertanda buruk untuk kesehatan Anda. Jika Anda langganan mengonsumsi garam dalam waktu yang lama, waspadalah. Anda akan berisiko tinggi terkena osteoporosis, karena terlalu banyak membuang kalsium.
Jika sering pipis, kekhawatiran yang muncul adalah Anda terkena diabetes tipe 2. Jika mengalami ciri seperti ini, ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter.
3. Doyan menyantap makanan tidak sehat
Sebagian orang ada yang tidak bisa makan kalau makanan tersebut hambar. Mulai deh mencari-cari garam untuk menguatkan rasa gurih dalam setiap gigitan. Tipe seperti ini terbiasa makan nikmat dengan cita rasa asin.
Mereka jadi terbiasa makan dengan jumlah garam banyak. Parahnya, mereka menginginkan rasa asin dalam tiap jenis makanan.
Bagaimana solusinya? Jika Anda belanja, cek label produk dan hindari makanan yang mengandung garam 0.03 ons per 3.5 ons.
Makanan yang tinggi kandungan garam dan harus dihindari mulai sekarang adalah pizza, sandwich, sosis, dan lainnya. Ketimbang Anda makan praktis seperti makanan cepat saji, lebih baik Anda menyajikan segala sesuatunya dengan masak di rumah.
4. Merasakan keram otot
Merasa keram itu paling tidak enak, apalagi sakit luar biasa itu menimpa di bagian otot. Saat keram, otot secara mendadak berkontraksi sehingga menimbulkan rasa sakit tak terhingga.
Jika keram otot yang Anda rasakan frekuensinya sering bahkan setiap hari, berhati-hati lah. Apalagi kalau Anda bukan manula atau atlet yang rentan cedera otot. Jadi konsumsi garam berlebihan adalah kesalahan fatal dan ini harus segera dikurangi.
5. Gampang lelah dan sering sakit kepala
Kalau tamu langganan Anda adalah sakit kepala dan mudah lelah, sudah bisa dipastikan bahwa anda terlalu banyak mengonsumsi garam.
Konsumsi sodium secara berlebihan adalah jawaban dari terjadinya sakit kepala dan mudah lelah.
Sembuhkan dengan makan buah-buahan seperti alpukat, asparagus, dan kembang kol.
6. Ginjal sering sakit
Salah satu tanda tubuh Anda terlalu banyak garam adalah timbulnya keluhan pada ginjal. Cara menyiasatinya adalah pindahkan atau jauhkan produk-produk limbah, seimbangkan tingkatan cairan, dan kontrol produksi sel darah merah. Terakhir, mulai deh diet sodium.
7. Tekanan darah tinggi
Sebuah studi di Amerika menyatakan tekanan darah manusia yang normal adalah 120/80 mmHg. Jika tekanan darah melebihi jumlah ini, dan Anda tidak melakukan apapun untuk mengubahnya, jelas akan menimbulkan dampak yang sangat serius.
Konsekuensi dari tekanan darah tinggi biasanya timbul serangan jantung. Mulai sekarang, sayangi jantung Anda dengan mengurangi makanan dengan kadar garam tinggi dan tak ada salahnya mencoba diet sodium.
Makanan yang baik untuk menangkal tekanan darah tinggi adalah kacang, oatmeal, kacang polong, dan sebagainya. Sebaiknya hindari dulu mengonsumsi kopi dan anggur merah.
8. Mengalami pembengkakan di tempat yang tidak wajar
Kembali ditegaskan bahwa konsumsi garam berlebihan jelas tidak baik untuk tubuh. Salah satu ciri yang perlu diwaspadai adalah timbulnya pembengkakan di area-area tangan, paha, sampai kaki.
9. Kadang tak bisa berpikir secara jernih
Ilmuwan Kanada pada 2011 melakukan penelitian dengan mengambil sampel 1.200 orang dewasa. Hasil temuannya adalah ada korelasi antara overdosis garam dan produktivitas otak.
Ternyata ada perbedaan kecepatan berpikir orang yang biasa memakan garam secukupnya dengan orang yang kelebihan garam. Masyarakat Amerika kebanyakan mengonsumsi garam sebanyak 3.400 mg setiap hari. Padahal, idealnya batas sehat konsumsi garam adalah 1.500 mg.(liputan6/iss/ipg)