MK Tolak Permohonan PHPU Legislatif Jawa Timur yang Diajukan Partai Nasdem
Kamis, 8 Agustus 2019 | 06:32 WIB
Meski tidak secara langsung dialami Bagus Heri Setiadi, beberapa koleganya sesama pengrajin sablon sempat mengalami kendala terkait dengan order kaos sablon partai politik jelang Pemilu.
“Mulai dari proses pembayaran yang berbelit, sampai dikemplang pemesan, dialami rekan-rekan saya. Itu selalu terjadi, saat menjelang Pemilu. Oleh karena itu, kami sepakat kalau menerima order kaos parpol mesti siap dikemplang,” kata Bagus Heri Setiadi pemilik Mpu Batu Adv.
Bagus menilai, kendala berbelitnya proses pembayaran, hingga dikemplang itu terjadi lantaran dalam proses pemesanan selalu dilakukan oleh orang-orang tertentu atas perintah dan bukan langsung dari parpol sendiri.
Yang terjadi kemudian, pelaku pemesanan meminta imbalan kepada pengrajin, dalam konteks ucapan terimakasih.”Sedangkan yang dari parpol sendiri mestinya sudah dibayarkan, tapi oleh oknum diicrit-icrit. Ini merepotkan,” terang Bagus.
Sedangkan yang dialami Sugiharto, pihaknya pernah dirugikan pengorder kaos parpol dengan dalih pihak parpol belum memberikan dana langsung. “Padahal saya langsung menemui orang parpol sendiri. Ternyata sudah dilunasi,” ujar Sugiharto pemilik Muza Clothing.
Oleh karena itu, Sugiharto menekankan kepada konsumen atau kilennya untuk membayar sekurangnya 60% biaya total pemesanan dalam jumlah besar, sebagai down payment.
“Kalau tidak mau dikemplang sama klien, termasuk orang-orang yang mengatasnamakan parpol itu, ya harus tegas. Kalau mau bayar DP dengan kesepakatan bersama kami layani. Harus tegas,” tegas Sugiharto pada suarasurabaya.net, Selasa (4/3/2014).(tok/dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
