Saksi PDIP Walk Out Waktu Rekapitulasi Suara

Saksi PDI Perjuangan melakukan aksi walk out (W0) dari Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu Legislatif (pileg) yang digelar KPU Jawa Timur.

Aksi WO dilakukan saksi PDI Perjuangan, karena merasa ada ketidakwajaran dalam proses rekapitulasi penghitungan suara pileg 2014 yang dilakukan KPU Surabaya.

Didik Prasetyono Saksi PDI Perjuangan mengatakan dalam sejarah tidak ada istilah pembetulan rekapitulasi penghitungan suara. “Itu dasarnya apa, gak ada itu dasar hukumnya soal pembetulan rekapitulasi,” jelas Didik, Sabtu (26/4/2014), di Hotel Oval.

Selain itu, Didik juga menilai di Surabaya ada indikasi penggelembungan suara, sehingga bilangan pembagi pemilih (BPP) di Surabaya sangat tinggi. “Dampaknya peluang 5 kursi yang harusnya kami dapat akhirnya hilang. Itu terjadi karena adanya penggelembungan suara sehingga BPP di Surabaya sangat tinggi,” ujar Didik.

Dengan kondisi itu, PDI Perjuangan mendesak adanya hitung ulang untuk kotak suara DPRD Kota Surabaya. “Kita ingin ada hitung ulang surat suara, khusus untuk DPRD Kota Surabaya, karena indikasi penggelembungan suaranya tinggi,” papar Didik.

Sebelumnya KPU Surabaya sudah memastikan, kalau di Surabaya tidak ada penggelembungan suara. Eko Waluyo Swardyono Ketua KPU Surabaya mengatakan, kalau KPU Surabaya minta ada pembetulan rekapitulasi itu bukan karena ada penggelembungan suara, tapi karena ada kesalahan pengisian formulir yang dilakukan PPS dan PPK sehingga perlu dibetulkan.

Ditegaskan Eko, kalau memang ada penggelembungan suara, maka tidak mungkin surat suara sah yang dicoblos sama dengan jumlah suara sah pemllih di Surabaya. “Karena tidak ada perintah untuk hitung ulang dengan buka kotak surat suara, maka kami tidak akan melakukan itu,” ujar Eko menyikapi desakan dari saksi PDI Perjuangan. (tas)

Teks Foto :
– Saksi PDI Perjuangan yang WO waktu Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Pileg 2014 KPU Jatim, di Hotel Oval, Sabtu (26/4/2014).
Foto : Teguh suarasurabaya.net