Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Sampang hingga saat ini masih keberatan adanya pemilihan ulang di 17 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura. Forpimda mengkawatirkan kondisi keamanan daerah itu.
“Hasil rapat tadi malam, forpimda takut ancaman keamanan sehingga mereka menolak pemilihan ulang,” kata Gogot Cahyo Baskoro Devisi Sosialisasi dan Humas KPU Jawa Timur pada suarasurabaya.net, Jumat (18/4/2014).
Menurut Gogot, rapat yang digelar di kantor KPU Sampang pada Kamis (17/4/2014) malam menghasilkan keputusan jika coblosan ulang hanya bisa digelar jika ada jaminan keamanan dari pihak kepolisian.
“Mereka takut akan muncul korban karena situasi di desa itu memanas,” kata Gogot. Bahkan seluruh anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di 17 TPS yang akan menggelar pemilihan ulang juga pada takut dan memilih untuk mundur dari KPPS.
Untuk memastikan kesiapan aparat keamanan, siang ini KPU Sampang rencananya akan menggelar pertemuan dengan Polres dan Kodim Sampang, serta Polda Jawa Timur. Rapat ini diperlukan untuk membahas kesiapan personel dalam mengamankan jalannya pencoblosan ulang.
Menurut Gogot, untuk coblos ulang di Sampang, KPU Jawa Timur sebenarnya sudah mengirimkan seluruh logistik ke Sampang. Surat suara misalnya, saat ini juga sudah terkirim dari percetakan surat suara di Kudus, Jawa Tengah. Begitu juga untuk kotak suara, bilik suara, tinta, serta seluruh formulir juga telah dikirimkan dari KPU Jawa Timur.
Sekadar diketahui, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur merekomendasikan adanya coblos ulang di 17 TPS di Sampang. Rekomendasi ini karena Bawaslu menemukan telah terjadi peristiwa dan kejadian bahwa pemungutan dan penghitungan suara pada pemilu 9 April di 17 TPS di Sampang, tidak dilakukan menurut tata cara perundangan dan azas penyelenggara pemilu. (fik)
Teks Foto :
-Ilustrasi
Foto : Tribun