Prabowo Subianto Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra justru meminta kader-kadernya yang populer, seperti Ahok Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Ridwan Kamil Walikota Bandung agar tetap fokus melayani warganya.
“Kalau mereka bekerja dengan baik dan sukses, artinya mereka juga ikut membesarkan partai,” ujarnya.
Prabowo sengaja tidak menugaskan kadernya untuk menjadi juru kampanye nasional agar bisa tetap bekerja memberikan pelayanan kepada rakyat secara proporsional dan profesional.
“Kalau semuanya ikut ngurusi kampanye, atau ikut kampanye, kapan kerjanya?” ungkap Prabowo.
Itulah sebabnya, Prabowo, dia tidak akan mengajak kader-kader terbaiknya itu untuk menjadi juru kampanye nasional.
“Saya tidak izinkan mereka ikut kampanye ke luar kota. Tetapi kalau mereka ingin berpartisipasi boleh saja, tapi kampanye di dalam kota masing-masing saja,” kata Prabowo.
Gerindra juga mempersilakan KPK maupun PPATK mengusut dana kampanye Gerindra kalau dianggap mencurigakan.
Dana kampanye Gerinda sebesar Rp30 miliar yang dilaporkan KPU jelas sumbernya. “Kalau ingin diaudit silakan,” kata Prabowo.(jos/ipg)