Rabu, 27 November 2024

Model Debat Kampanye Lebih Bermanfaat Daripada Rapat Terbuka

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Model debat kampanye lebih bermanfaat daripada rapat terbuka. Ini ditegaskan Ray Rangkuti Direktur Lingkar Madani (LIMA) dalam rangka mengevaluasi kampanye rapat terbuka yang sudah berjalan lebih dari dua minggu ini.

Ray menjelaskan, seminggu setelah pelaksanaan kampanye terbuka dilaksanakan, setidaknya ada beberapa hal yang mengecewakan, di antaranya masih marak terjadi pelanggaran-pelanggaran kuno kampanye terbuka. Antara lain pengerahan anak-anak kecil, konvoi yang melanggar lalu lintas, praktik politik uang kecil-kecilan, penyebaran spanduk dan alat peraga yang menyalahi ketentuan.

Terhadap pelanggaran-pelanggaran kuno kampanye ini, Ray berharap Bawaslu segera menghentikan dan memberi rekomendasi sanksi.

Ruang dan panggung kampanye terbuka ternyata tidak dipergunakan secara efektif dalam mengkomunikasikan ide-ide berupa visi-misi dan program partai untuk 5 tahun ke depan.

Kata Ray, panggung rapat terbuka lebh banyak didominasi kegiatan hiburan atau entertaintment lain seperti kuis, dari pada membangun komitmen bersama untuk Indonesia 5 tahun ke depan.

Untuk kegiatan seperti ini, menurut Ray, perlu diingatkan kembali maksud dan tujuan kampanye yakni penyampaian visi, misi, dan program partai (pasal 81/1-2 UU No 8/2012 dan PKPU No 15/2013).

Jadi kata Fahri, jika ada panggung kampanye atau izin untuk kampanye yang ternyata prakteknya lebih banyak didominasi kegiatan-kegiatan yang tidak terkait dengan penyampaian visi-misi dan program, sebaiknya kegiatan itu dihentikan oleh Bawaslu atau KPU.

Ray menilai, semua dirugikan oleh kegiatan atas nama kampanye tapi subtansi visi-misi dan program partai tak tersosialisasi. Kegiatan kampanye model seperti ini menambah kosongnya debat-debat visioner partai poltik yang memang sudah terasa sejak awal sepi dari diskusi subtansi kebangsaan.

Hingga satu minggu setelah pelaksanaan kampanye terbuka, ruang publik tidak sepi dari bayangan apa yang akan dicapai 5 tahun ke depan setelah pemilu 2014.

Apakah kedaulatan pangan makin kokoh, pemberantasan korupsi makin intens, kasus Bank Century dibuka dan diselesaikan, sikap mereka atas hutang negara yang makin menumpuk, sikap parpol terhadap HAM, dan sebagainya.

Masa depan Indonesia untuk 5 tahun ke depan justru gelap di saat visi misi mestinya dikomunikasikan. Oleh karena itu, Ray mengimbau agar 2 minggu pelaksanaan kampanye ke depan benar-benar diisi dengan debat-debat subtansial tentang Indonesia.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 27 November 2024
34o
Kurs