Dalam polling yang digelar Radio Suara Surabaya mengenai Dana Kampanye Parpol, terhimpun 180 responden yang memberikan suaranya pada 6 pertanyaan terbuka dan tertutup yang disampaikan lewat Google Drive. Dari 180 responden itu, 84% berjenis kelamin laki-laki dan 16% perempuan. Usia dominan antara 31-35 tahun sekitar 22%, 26-30 tahun sebanyak 17%, dan paling rendah 15-20 tahun sebanyak 4%. sebagian besar responden merupakan warga Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Malang.
Berikut adalah hasil dari polling (jajak pendapat) :
1. Percayakah anda, semakin tinggi biaya kampanye akan peluang penyalahgunaan anggaran ketika para caleg/capres/cawapres berkuasa?
Alasan menjawab percaya, diantaranya yang dominan adalah : karena untuk pengembalian biaya kampanye; persepsi negatif tentang citra partai; sistem partai sekarang mengharuskan kader parpol untuk korupsi; dan motif transaksional.
Sedangkan alasan menjawab tidak percaya diantaranya adalah : Belum tentu orang yang mendapatkan kekuasaan selalu menyalahgunakan kewenangannya. Di negara ini masih ada pemimpin yang memiliki hati nurani dan berpikir positif.
2. Percayakah anda, ada dana-dana hasil kejahatan korupsi yang dimanfaatkan untuk dana kampanye?
Alasan menjawab percaya, diantaranya yang dominan adalah : Sudah banyak contohnya, misalnya kasus Anas Urbaningrum..meskipun belum terbukti tapi sudah dapat diperkirakan kebenaran kasus tersebut; Karena pencucian uang bisa digunakan untuk apa saja, dan tak akan ketahuan sebelum ada audit; Karena kampanye butuh dana yg besar sehingga kadang dana apapun diterima…meskipun itu adalah dana hasil korupsi. Korupsi adalah jalan pintas yang paling cepat untuk mendapatkan dana; Sudah banyak terbukti di kasus-kasus yang ditangani KPK.
3.Percayakah anda, terjadi peningkatan peredaran uang palsu selama kampanye berlangsung?
4.Pernahkah anda menemukan uang palsu selama musim kampanye pemilu legislatif sebelumnya?