Anggota legislatif maupun caleg perempuan banyak yang tidak melihat ideologi keterpilihannya, tetapi semata-mata hanya berpikir cara mendapatkan kursi di parlemen.
Hal ini disampaikan Ani Sucipto pengamat perempuan dari Universitas Indonesia (UI) dalam diskusi dengan tema “Potensi Pemilih Perempuan Dalam Pemilu 2014” di gedung MPR/DPR RI Jakarta, Senin (17/2/2014).
Bahkan, Ani mengatakan, banyak caleg perempuan tidak punya basis sosial , tidak tahu basis dan jumlah pemilihnya, serta tidak mempunyai strategi kampanye.
Akibatnya, caleg perempuan ketika hadir di partai maupun parlemen, banyak yang tidak menjadi petarung yang memperjuangkan kepentingan-kepentingan yang belum menjadi prioritas.
Selain itu, menurut Ani, banyak caleg perempuan tidak punya jaringan luas, sehingga dia tidak bisa memperjuangkan aspirasi konstituen.(faz/ipg)