Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur akhirnya memberikan rekomendasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menggelar pemilihan ulang di 17 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura.
Keputusan ini merupakan hasil pleno maraton yang digelar Bawaslu mulai Selasa (15/4/2014) hingga Rabu (16/4/2014). “Atas dasar variabel temuan, Bawaslu merekomendasikan ke KPU Jawa timur dengan rekomendasi pemungutan ulang,” kata Sufyanto, Ketua Bawaslu Jawa Timur.
Menurut Sufyanto, hasil pemeriksaan yang dilakukan Bawaslu menghasilkan beberapa temuan diantaranya adalah, Bawaslu menemukan jika kondisi TPS yang ada di Bira Barat sangat tidak layak. Bahkan dari 17 TPS yang harusnya didirikan di Desa itu, ternyata hanya ada dua TPS yang berdiri yaitu TPS 8 dan TPS 10.
Kedua TPS inipun tidak layak dengan beberapa ketentuan diantaranya tidak adanya tenda, serta kursi pemilih. Padahal kursi pemilih ini merupakan keharusan satu TPS minimal 25 kursi untuk antrian pemilih. Selain itu, meja dan kursi untuk KPPS juga tidak ada.
Dua TPS itu juga buka di atas jam 8 pagi. Padahal, proses pungut hitung sesuai peraturan KPU harusnya dilakukan mulai pukul 07.00 WIB dan ditutup pukul 13.00 WIB untuk dimulai penghitungan.
Temuan selanjutnya adalah tidak adanya KPPS yang mau mempertanggung jawabkan atas kesalahan ini. Ini bisa dibuktikan dari 17 TPS, ternyata hanya KPPS dari TPS 8 dan 10 yang memenuhi undangan klarifikasi dari Bawaslu. “Yang dari TPS 10 ternyata juga bukanlah KPPS-nya yang datang,” ujar Sufyanto.
Bukti lanjutan yang menunjukkan anehnya pemilu di desa itu adalah adanya data yang menyebut 100 persen DPT melakukan pencoblosan. Dari formulir C1 atau dokumen rekapitulasi hasil penghitungan di tingkat TPS menunjukkan hanya TPS 17 yang 100 persen DPT tidak mencoblos, sedangkan TPS 1-16 100 persen mencoblos.
“Dari 100 persen suara sah ini, sebarannya juga hanya di caleg tertentu. Tidak ada yang tersebar ke parpol,” kata Sufyanto. (fik/rst)
Foto : Ilustrasi
NOW ON AIR SSFM 100
