Senin, 20 Januari 2025

Pengamat: Capres Tidak Perlu Janji Hentikan Impor Pangan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Antara

Dwi Andreas Santosa pengamat pertanian mengatakan, para calon presiden tidak perlu berjanji untuk menghentikan impor pangan, karena kebijakan tersebut sulit untuk dihindari.

“Tidak usah berjanji untuk mengurangi impor, karena itu dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan,” kata Dwi Andreas, dilansir Antara, Rabu (13/2/2019).

Dwi Andreas mengatakan, ketergantungan pemerintah terhadap impor pangan makin tinggi, karena produksi dalam negeri yang belum memadai.

Selain itu, tambah Guru Besar IPB ini, pemenuhan pasokan melalui impor sangat penting untuk menjaga inflasi dari bahan makanan.

“Kita mulai masuk dalam jebakan impor, karena impor meningkat sebanyak empat juta ton untuk 21 komoditas pangan dalam periode 2017-2018,” ujarnya.

Untuk itu, Dwi Andreas menganggap janji kampanye untuk mulai mengurangi impor secara bertahap lebih realistis karena masih mungkin tercapai melalui pemenuhan dalam negeri.

“Semua tentu berharap impor turun, tapi tidak usah muluk-muluk dan tidak realistis, seperti target impor menurun 10 persen, misalnya,” katanya.

Meski demikian, ia mengakui upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri, bukan merupakan tindakan yang mudah, karena luas lahan pertanian makin berkurang.

Menurut rencana, debat calon presiden jilid dua akan berlangsung pada Minggu (17/2/2019) dan akan mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan hidup. (ant/wil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Senin, 20 Januari 2025
29o
Kurs