Tim Kampanye Nasional sering mengaku kalau Jokowi telah membangun infrastruktur besar-besaran berupa jalan Tol di beberapa daerah.
Tetapi ternyata oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno pembangunan jalan tol itu hanyalah klaim semata. Karena, sebenarnya rencana pembangunan jalan tol itu sudah disiapkan sejak pemerintahan Susilo BambangYudhoyono.
Demikian ditegaskan Suhendra Ratuprawiranegara ahli infrastruktur BPN Prabowo-Sandi dalam acara Rabu Bincang Seru di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019).
“Ayo siapa yang bisa sebutkan jalan tol yang dibuat era Jokowi? Ada nggak? Itu hanya klaim saja, karena semua sudah disiapkan era pak SBY. Sekarang kan tinggal meneruskan saja,” ujar Suhendra.
Menurut Suhendra,yang namanya pembangunan infrastruktur itu seharusnya banyak, tidak hanya jalan tol saja.
“Infrastruktur, harus saya garisbawahi adalah tidak sebatas berbicara hanya jalan tol,” kata Suhendra.
Bahkan, menurut dia, konsep atau cetak biru Tol Trans Jawa itu sudah dibuat pada era Soeharto presiden RI pertama. Tetapi karena ada krisis moneter,maka jadi tertunda.
Infrastruktur yang seharusnya juga diperhatikan, kata Suhendra, adalah PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Dia menjelaskan, PDAM sekarang ini sekitar 50 persennya sudah bangkrut.
“Sampai saat ini, boleh dikatakan lebih 50 persen PDAM itu bangkrut atau merugi. Artinya, pemerintah bisa dikatakan tidak berhasil melakukan pembinaan atau recovery terhadap PDAM,” jelasnya.
Kemudian soal persampahan maupun pemukiman, kata dia, pemerintah juga gagal membangun ini.(faz/dwi)