Moeldoko Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin pasangan calon presiden nomor urut 01 mengatakan, Jokowi tidak melakukan persiapan khusus jelang debat capres seri kedua.
Hal ini dikarenakan, Jokowi yang berstatus capres petahana sudah menguasai tema yang akan menjadi bahan diskusi, antara lain infrastruktur, lingkungan hidup, energi dan sumber daya alam.
Dengan mengacu pada capaian positif pemerintah di berbagai sektor selama empat tahun berjalan, Moeldoko yakin Jokowi sangat siap menjalani debat kedua.
“Tentu saja Pak Jokowi siap berdebat. Apalagi, secara substansi sangat menguasai. Soal energi, sumber daya mineral, dan infrastruktur tentunya Pak Jokowi sudah sangat paham,” ujarnya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Mantan Panglima TNI itu menyebut, Jokowi juga bisa menyerang atau bertahan dalam proses adu argumen. Jadi, strategi yang akan diterapkan tergantung dinamika debat.
“Kami sudah siapkan berbagai poin kritis untuk merespon dinamika debat, sehingga Pak Jokowi tahu bagaimana harus menanggapi,” tegasnya.
Sekadar diketahui, debat capres seri kedua akan digelar di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (17/2/2019) malam.
Debat antarcapres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu bertema energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.
Nantinya, debat antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto akan dipandu oleh Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki selaku moderator.
Ada tujuh panelis yang sudah mengonfirmasi kesediaannya terlibat dalam debat seri kedua.
Masing-masing Sudharto Hadi pakar lingkungan Universitas Diponegoro (Undip), Joni Hermana Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Arif Satria Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Nur Hidayati Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Kemudian, Irwandy Arif ahli pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Agustiawan pakar energi Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Dewi Kartika Sekretaris Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria. (rid/wil/tin)