Memasuki debat keempat Capres, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengambil tema soal Ideologi, Pemerintahan, Keamanan serta Hubungan Internasional.
Prabowo Subianto Capres nomor urut 02 mendapat kesempatan pertama menyampaikan pendapatnya soal Ideologi. Prabowo mengawali dengan bertanya kepada Jokowi soal pendukung capres nomor urut 01 itu yang menuduhnya sebagai pembela khilafah dan melarang tahlilan.
Menurut Prabowo, tuduhan semacam itu tidak tepat, karena dia lahir dari ibunya yang Nasrani dan sejak umur 18 tahun menjadi TNI membela Pancasila dan mempertaruhkan nyawanya untuk bangsa dan negara, sehingga tuduhan tersebut tidak masuk akal.
“Ini sesuatu yang sangat tidak masuk akal. Ibu saya seorang Nasrani, saya lahir dari rahimnya seorang Nasrani. Saya dari umur 18 tahun pertaruhkan nyawa saya untuk membela Pancasila. Nyawa saya, saya pertaruhkan untuk republik ini. Bagaimana kok saya dituduh akan merubah Pancasila? Sungguh kejam (tuduhan) ini,” ujar Prabowo dalam debat Capres di hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).
Meski begitu, Prabowo mempercayai kalau Jokowi tidak menyetujui (tuduhan) itu.
Sementara Jokowi Capres nomor urut 01 juga mempercayai kalau Prabowo seorang yang Pancasilais, Nasionalis dan Patriot.
Tetapi masalah tuduh menuduh, Jokowi sendiri juga mengaku telah dituduh PKI. Menanggapi tuduhan itu, Jokowi mengaku tidak menanggapinya.
“Saya kan juga banyak dituduh Pak. 4,5 tahun ini, saya juga dituduh ‘pak Jokowi itu PKI’. Ada yang menuduh seperti itu. Saya juga biasa-biasa saja. Tidak pernah saya jawab,” jelas Jokowi.
Yang penting, kata Jokowi, semua harus bersama-sama membumikan Pancasila, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, para pemimpin bisa memberi contoh yang baik.
“Tidak saling menghujat, menghina, meremehkan, menjelekkan. Sekarang ini kita lihat, saya ngomong apa adanya, di politikus-politikus kita kenapa tidak memberi contoh yang baik,” tegasnya.(faz/iss)