Jumat, 22 November 2024

Ma’ruf Amin Dapat Gelar Pemimpin Bijaksana dari Warga Dayak

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
KH. Ma'ruf Amin Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 mendapat gelar khusus dari warga Dayak saat melakukan silaturrahim kebangsaan ke Pondok Pesantren Nabil Husen di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3/2019) pagi. Foto: Istimewa

KH. Ma’ruf Amin Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 mendapat gelar khusus dari warga Dayak saat melakukan silaturrahim kebangsaan ke Pondok Pesantren Nabil Husen di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3/2019) pagi. Kiai Ma’ruf diberi gelar Pui Pamboq Bioq Puyan yang berarti pemimpin bijaksana.

Kiai Ma’ruf tiba di pesantren itu bersama istrinya, Wury Estu Handayani lalu disambut oleh Edy Gunawan Areq Lung Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kaltim. Kiai Ma’ruf dan istrinya lalu disematkan baju khas dayak Kalimantan Timur.

Kiai Ma’ruf merasa bahagia berkunjung ke pesantren itu. Apalagi, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mendapat gelar khusus dari warga dayak langsung.

“Pagi ini saya merasa berbahagia silaturrahim ke Ponpes Nabil Husen dan saya memperoleh sambutan dari Ketua masyarakat Dayak. Saya juga dapat gelar, artinya pemimpin yang bijaksana,” ujar Kiai Ma’ruf saat sambutan dalam acara Silatirrahim Kebangsaan di Pesantren Nabil Husen, Jumat (22/3/2019).

Acara tersebut dihadiri para ulama Kaltim dan ratusan santri Pesantren Nabil Husen. Hadir pula KH. Nasikhin Pimpinan Pondok Pesantren Nabil Husen, Syafaruddin ketua YKD Kaltim, Pengurus PWNU Kaltim, Pengurus PCNU Samarinda, serta Pimpinan Ponpes se-Samarinda dan se-Kaltim.

Kiai Ma’ruf mengatakan, pondok pesantren sangat penting dalam sistem pendidikan nasional. Karena, pesantren ini juga merupakan tanggung ulama secata personal dalam rangka menyiapkan orang-orang yang paham agama.

“Dalam rangka menyiapkan tokoh-tokoh perubahan, tokoh-tokoh perbaikan. Karena apa? Karena ulama menyadari bahwa mereka tidak selamanya hidup, sehingga harus ada yang melanjutkan tugasnya,” kata Mustasyar PBNU ini, seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net.

Sementara itu, Edy Gunawan Areq Lung Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kaltim mengungkapkan alasannya memberikan gelar itu terhadap Kiai Ma’ruf. Menurut dia, gelar itu diberikan lantaran merupakan seorang kiai yang bijak.

“Pemberian gelar itu karena beliau seorang kiai. Beliau istilahnya seorang pemimpin yang harus diteladani,” jelas Edy. (rid/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs