Joko Widodo calon presiden nomor urut 01 pada Pemilihan Presiden tahun 2019, hari ini, Minggu (31/3/2019), punya sejumlah agenda kampanye terbuka di daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada kampanye akbar yang digelar di Lapangan Karebosi, Kota Makassar, Jokowi menegaskan Tentara Nasional Indonesia (TNI) punya kekuatan yang diakui dunia internasional.
Menurut Jokowi, kekuatan militer Indonesia ranking satu di antara negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, dan peringkat lima di kawasan Asia. Sedangkan di tingkat dunia, TNI tercatat di urutan ke-15.
Mengacu pada data survei Global Firepower (GFP) tahun 2018, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyayangkan ada pihak yang secara terang-terangan meremehkan kekuatan TNI. Pihak yang dimaksud adalah Prabowo Subianto calon presiden nomor urut 02.
Dalam debat capres, Sabtu (30/3/2019), Prabowo mengatakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia masih lemah karena minimnya alokasi APBN untuk sektor pertahanan.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyebut masih ada budaya asal bapak senang (ABS), di lingkungan TNI. Sehingga, laporan yang disampaikan kepada Presiden selaku panglima tertinggi cuma yang bagus saja.
Lebih lanjut, Prabowo yang pernah menjabat Komandan Jenderal Kopassus mengklaim kalau dirinya lebih TNI daripada kebanyakan Prajurit TNI.
“Semalam saya sampaikan bahwa TNI, Polri adalah sebuah kekuatan besar. Perlu saya sampaikan karena dalam debat semalam saya 100 persen percaya pada TNI. Perlu saya sampaikan kekuataan TNI kita nomor 1 di ASEAN. Jangan sampai ada yang meremehkan TNI. TNI kita kuat sekali,” kata Jokowi di Lapangan Karebosi, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (31/3/2019).
Sekadar diketahui, dalam beberapa hari belakangan ini, Jokowi menghadiri kampanye terbuka di sejumlah daerah di Indonesia, antara lain Banten, Aceh, Riau, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
Sesudah dari Sulawesi Selatan, besok, Senin (1/4/2019), Jokowi rencananya mengunjungi daerah Papua sebagai presiden, kemudian berkampanye selaku calon presiden petahana. (rid)