Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengamati ada empat daerah rawan Pemilu yang dikhawatirkan terjadi konflik horisontal.
Rahmat Bagja Komisioner Bawaslu menegaskan, tiga daerah tersebut masing-masing Papua Barat, Maluku dan Yogyakarta.
“Sekarang daerah yang paling rawan menurut indeks kerawanan adalah Papua Barat, Papua Maluku dan terbukti Yogjakarta terjadi tiga kali konflik horisontal pada saat kampanye ini,” ujar Rahmat Bagja dalam Forum Group Discussion “Election Systemin Indonesia” di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Bagja mengkhawatirkan terjadi konflik dan terbukti potensi itu ada. Dia sudah berkoordinasi dengan stakeholder untuk mencegah terjadinya konflik tersebut.
“Akhirnya kami kordinasikan dengan stakeholder untuk mencegah terjadinya permasalahan-permasalahan atau kerawanan di masing-masing daerah,” tegasnya
Selain itu, Bagja juga menjelaskan kalau tiap kali Pemilu selalu terjadi permasalahan yang itu-itu saja. Permasalahan tersebut adalah Daftar Pemilih Tetap (DPT), hak suara, politik uang dan logistik pemilu serta fitnah di media sosial.
“Yang jadi permasalahan tiap tahun dalam bahasa Indonesia Daftar Pemilih Tetap. Kami punya joke itu bukan Daftar Pemilih Tetap tapi Daftar Permasalahan Tetap yang setiap Pemilu selalu jadi masalah yakni masalah hak suara kampanye, politik uang, logistik Pemilu dan masalah fitnah yang berkaitan dengan suku agama dan ras di media sosial agak sangat mengkhawatirkan,”kata dia.
Oleh sebab, Bagja mengatakan kalau pihaknya mempunyai beberapa pencegahan diantaranya membuat MoU dengan Kominfo dan KPU untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan media sosial.(faz/tin)