Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Surabaya dan BEM Nusantara menggelar aksi damai di depan Kantor KPU Provinsi Jatim Jl Raya Tenggilis 1-3 Surabaya, Senin (29/4/2019).
Dalam aksi damai ini, mereka menyuarakan pendapat agar para elit politik tidak saling klaim kemenangan sebelum ada keputusan final dari KPU. Sebab, hal itu berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
Lucky Daniel Presiden BEM Unitomo Surabaya mengatakan, klaim kemenangan kedua kubu paslon Pilpres 2019 cukup membingungkan rakyat dan berpotensi memecah belah persatuan.
“Mahasiswa tidak rela bila rakyat diadu domba, oleh karena itu kami menggelar aksi damai untuk mendukung kerja-kerja KPU sampai tuntas,” kata Daniel di lokasi.
Aksi damai ini juga mengimbau masyarakat tidak terpengaruh isu-isu di media sosial terkait saling klaim kemenangan.
“Keputusan KPU masih 22 Mei, sehingga mari sama-sama menjaga kondusifitas. Kami mengecam keras masing-masing timses yang mengklaim kemenangan. Kami tidak ingin perpecahan terjadi di negeri ini,” katanya.
Daniel mengatakan, gerakan ini akan berlanjut di setiap daerah di Indonesia. Nanti akan ada aksi besar di Jakarta. Isu utamanya menyuarakan pemilu damai.
Pantauan suarasurabaya.net, kondisi lalu lintas di depan kantor KPU tidak terganggu. Karena mereka menggelar aksi di depan gerbang KPU dan memberi jalan pengendara yang melintas di Jl Raya Tenggilis ini. (bid/dwi/rst)