Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tidak mau ambil pusing soal survey yang menurut beberapa pihak menempatkan Prabowo-Sandi masih berada dibawah Jokowi-Ma’ruf Amin.
Pernyataan ini ditegaskan Djoko Santoso (Joksan) Ketua tim BPN Prabowo-Sandi dalam acara “Ngobrol Bareng Joksan” di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).
Joksan mengajak publik mengingat kembali bagaimana Anies-Sandi memenangkan Pilgub DKI Jakarta, dimana H-1 pemilihan pasangan Anies-Sandi masih disebut berada dibawah pasangan Ahok-Djarot.
“Kita lihat aja Pilkada DKI, Anies-Sandi kan pada malam hari sebelum pencoblosan, berdasarkan survey masih dibawah Ahok-Djarot. Tapi karena doa dan usaha kita, dan Tuhan mendengar doa kita, maka Anies-Sandi akhirnya menang,” ujar Joksan.
Makanya, kata dia, doa itu luar biasa. Umat 212 dan jamaah Shalat Subuh yang selalu berdoa untuk kemenangan Prabowo-Sandi, bisa saja terwujud.
“Jangan salah lho, doa itu bisa mengalahkan survei-survei itu. Bayangkan, kalau ribuan jamaah Shalat Subuh, bahkan jutaan umat mendoakan, apapun bisa terjadi,” tegasnya.
Mengantisipasi akan terjadinya kecurangan dalam Pilpres nanti, Joksan mengatakan kalau timnya akan bekerja keras menjaganya. Bahkan, dia menyebut kalau timnya adalah orAng-orang yang berpengalaman, termasuk dalam hal intelijen.
“Saya tidak menuduh pihak sana ada kecurangan. Tapi dalam sistem saya ada penggalangan dan pengamanan. Penggalangan agar koalisi ini tidak berbuat salah, tidak melanggar aturan, tidak ngomong seenaknya sendiri. Pengamanan keluar ini juga menyangkut memprediksi segala sesuatu yang merusak BPN. Saya tunjuk bekas Kabais (Kepala Badan Intelijen Strategis), sehingga dia cukup kapabel (mampu) mengamankan dalam dan keluar,” pungkas Joksan.(faz/tin/rst)