Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Jawa Timur laporkan dugaan money politic yang melibatkan pejabat Kabupaten Banyuwangi ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa timur, Senin (7/7/2014).
Laporan ini dilakukan terkait indikasi adanya politik uang yang diduga dilakukan Bupati Banyuwangi dan Kepala Kantor Kementerian Agama Banyuwangi ketika membagikan dana insentif bagi guru Ngaji TPQ di kabupaten itu.
“Kami laporkan Bupati Banyuwangi dan Kepala Kemenag Kabupaten Banyuwangi atas perkara Politisasi Insentif Guru Ngaji TPQ di Kabupaten Banyuwangi. Kami minta Bawaslu segera memproses dan menindaklanjutinya,” ujar Hendro T Subiyantoro, juru bicara tim Prabowo-Hatta Jawa Timur.
Dalam laporan kali ini, pihaknya juga menyerahkan beberapa bukti pemberian dana Insentif Guru Ngaji TPQ se-Banyuwangi yang di dalam amplopnya terdapat gambar pasangan nomor urut 2 Jokowi-Jusuf Kalla.
Menurut Hendro, selain gambar pasangan nomor urut 2, di dalam amplop itu juga berisi contoh kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. “Kasus ini harus segera diusut karena pemberiannya dilakukan di massa tenang kampanye,” kata Hendro.
Sementara itu, terkait hal ini, Sufyanto, Kepala Bawaslu Jawa Timur mengaku masih akan mengkaji kasus ini. “Kita belum lihat barangnya, nanti kita kaji dan kalau memang benar ya kita akan panggil pihak-pihak yang berperkara,” kata Sufyanto. (fik/ipg)
Teks Foto :
– Salah satu bukti poster yang dilaporkan ke Bawaslu.
Foto : Tim Prabowo-Hatta