Isu terjadinya kerusuhan yang akan dilakukan pendukung capres cawapres yang kalah terbantahkan melalui deklarasi damai relawan dan tim sukses dua pasang calon presiden di Balai Kartini, Minggu (20/7/2014).
Relawan dan tim sukses kedua kubu menyatakan, akan saling menghormati menang kalah.
Perbedaan dalam menentukan pilihan pada Pilpres 9 Juli lalu, merupkan dinamika demokrasi yng berujung pda siap kalah siap menang.
Deklarasi damai ini dihadiri Jendral Muldoko Panglima TNI dan Jendral Sutarman Kapolri.
Di depan para jenderal penangung jawab keamanan di tanah air, kedua kubu saling bermaaf-maafan sambil berluka, bahkan beberapa lawan yang meneteskan air mata.
“Kita satu bangsa satu tanah air mari kita kembali bersatu membangun bangsa. Lupakan bedaan masa pemilu yang lalu,” ajak Sutarman.
Sementara Jenderal Moeldoko Panglima menyatakan gembira relawan dan tim sukses kedua kubu mempunyai komitmen yang kuat untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. “Semoga suasana damai ini bisa diikuti sampai ke akar rumputnya,” kata Panglima.
Djoko Suyanto Menko Polhukam mengapresiasi deklarasi damai dengan mengajak seluruh masyarakat indonesia kembali merajut persaudaraan.
“Hentikan provoksi, agar masyarakat bisa hidup tanah,” pesan Djoko.
Susilo Bambang Yudhoyono Presiden, Minggu (20/7/2014) sore ini mengundang dua pasang capres cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK berbuka puasa bersama di Istana Negara. (jos/dwi)