Sabtu, 23 November 2024

Lebih Dekat Dengan Sosok Prabowo

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Nama Prabowo Subianto, kini tak lagi asing di jagad perpolitikan Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 ini memiliki nama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo. Nama belakang, Djojohadikusumo, dia sandang karena keturunan ke-3 dari Soemitro Djojohadikusumo, begawan ekonomi Indonesia, sekaligus cucu dari Margono Djojohadikusumo, pendiri BNI.

Meski keluarganya berprofesi sebagai ekonom, tapi Prabowo memilih jalur militer. Usai menamatkan pendidikan SMA di American School, London, Inggris, Prabowo masuk ke Akabri Darat di Magelang pada 1970, atau satu angkatan dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Prabowo-pun lulus pada 1974.

Di militer, Prabowo lebih banyak berkecimpung di lingkungan Pasukan Khusus (Kopassus) dan Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad). Bahkan, di dua kesatuan itu dia mampu meraih posisi puncak , yakni Komandan Jenderal Kopassus pada 1996-1998 dan Panglima Kostrad pada 1998. Pangkat terakhir Prabowo adalah Letnan Jenderal dengan jabatan terakhir Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI pada tahun 1998.

Prestasi penting Prabowo di militer adalah kesuksesannya memimpin Operasi Pembebasan sandera Mapenduma, Papua Barat pada tahun 1996. Operasi ini bertujuan membebaskan para peneliti Tim Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera kelompok Organisasi Papua Merdeka pimpinan Kelly Kwalik.

Prabowo menikahi Siti Hediati Hariyadi atau Titik Soeharto, putri Presiden Soeharto pada tahun 1983. Dari pernikahan yang berakhir cerai pada tahun 1998 ini, keduanya memiliki seorang putra bernama Didit Prabowo. Kini, Didit menetap di Paris, Perancis, dan berprofesi sebagai desainer.

Setelah berhenti dari karir militer pada 1998, Prabowo sempat menetap di Yordania. Di sana, dia banyak meluangkan waktu untuk mempelajari ekonomi. Prabowo juga meluangkan waktu untuk bersama adiknya, Hashim, berkeliling ke sejumlah negara untuk mempelajari peluang bisnis.

Prabowo kembali ke Indonesia pada awal 2001. Dia kemudian mengambil alih PT Kiani Kertas dari tangan Bob Hasan, dan kemudian mengubah namanya menjadi PT Kertas Nusantara. Dia juga tercatat mendirikan atau memimpin sejumlah perusahaan diantaranya perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan, PT Nusantara Energy, PT Tidar Kerinci Agung, PT Jaladri Nusantara Jakarta, Indonesia, serta beragam perusahaan lainnya.

Prabowo juga mulai aktif di beragam organisasi bahkan dia terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Prabowo juga tercatat sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Selain itu, dia juga menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).

Selain aktivitas bisnis serta sosial kemasyarakatan, Prabowo juga mulai terjun ke dunia politik setelah kembali ke Tanah Air. Rintisannya menjadi calon presiden sudah dimulai sejak 2003. Prabowo menjadi salah seorang kandidat yang mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Golkar untuk Pilpres 2004. Saat itu mantan Danjen Kopassus itu kalah suara dari Wiranto, yang kemudian diusung Golkar.

Tak patah arah, Prabowo kemudian membangun mesin politik sendiri dengan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 6 Februari 2008. Gerindra berpartisipasi dalam Pemilu 2009. Partai baru ini meraih 4.646.406 suara (4,46 %) dalam Pemilu Legislatif dan berhak atas 26 kursi di DPR RI.

Dalam Pilpres 2009, Gerindra berkoalisi dengan PDI-P dan mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri – Prabowo sebagai pasangan capres- cawapres. Hasilnya, pasangan ini kalah suara dibandingkan pasangan SBY- Boediono.

Persiapan lebih serius dilakukan Gerindra menjelang Pemilu 2014. Sejak awal Gerindra telah menyatakan akan mengusung Prabowo sebagai capres. Dan kini Prabowo bersiap kembali berlaga menjadi calon presiden. (wikipedia/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs