Pada Jumat (14/3/2014) sore pukul 15.00 WIB nama Joko Widodo resmi ditunjuk menjadiCalon Presiden (Capres) 2014. Penunjukan itu disampaikan Puan Maharani Ketua Bapilu PDI Perjuangan yang membacakan instruksi Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan. Penunjukan ini dengan cepat menjadi buah bibir di media sosial sejak sore. Tak terkecuali SSNetters.
Tanggapan yang berhasil dirangkum oleh pengelola fanpage facebook Suara Surabaya e100 tersebut menghadirkan bermacam ekspresi. Imam Rofi’i, Eddy Wis, Ako Hadi Murwanto dan Dika Isna adalah beberapa akun yang bersyukur dengan kabar ini. Eddy menulis “Gak sido golput aku”. Lalu Eko cukup menulis “Alhamdulillah” untuk mengungkap rasa leganya. Meski begitu ada juga yang setuju penunjukan ini dengan syarat ketua umum partai Jokowi bernaung tidak intervensi.
Puyuh Karabeth misalnya. Dia menulis “asalkan jgn sendiko dawoh sama Bu Mega….pasti aq dukung….tolak intervensi”. Bahkan Pungki Hari Wibowo menulis “bakalan jd bonekanya Bu Mega nih”.
Namun tidak sedikit juga SSNetters yang memberikan pendapat keraguan pada Jokowi. Hal ini disebabkan Jokowi yang tidak konsisten dan amanah menyelesaikan masa tugasnya. Ikbal Khairudin, EmHa Husnan Wahid, Sukma Dharma dan Rian Kesuma adalah beberapa akun yang tidak setuju. “Ada ada aja, belom bener betulin jakarta skrg malah nyalonin presiden mau di kemanakan warga jakarta nich”, tulis Ikbal.
Bahkan akun Shoffan Abdi menulis “Wahhh Jokowi mengkhianati Warga Jakarta”, serta Patria Bayu Ajie yang menulis “Belum juga kepercayaan warga Jakarta dibayar dgn tuntas”
Sebagian dari SSNetters juga menilai bahwa penunjukan Jokowi sebagai Capres 2014 terlalu dini dan mengatakan Jokowi sebagai ‘kutu loncat’. Yofie Surya, Ayu Sekarini, Adhi Herwanto, Kristian Doko serta Zulmadi Daud diantaranya. “Salah satu pimpinan Kutu Loncat. Pimpin Solo blm kelar udah loncat pimpin Jakarta,…eeeee skrng mau loncat lagi mimpin negara,” tulis Adhi Herwanto.
Sementara itu, Gamawan Fauzi Menteri Dalam Negeri mengatakan Jokowi wajib minta izin Susilo Bambang Yudhoyono Presiden kalau maju sebagai Calon Presiden 2014. “Gubernur yang mencalonkan diri sebagai Calon Presiden, cukup berstatus non-aktif. Untuk pejabat negara, selain Gubernur dan Presiden harus mengundurkan diri dari jabatannya,” katanya. (ham/ipg)
Teks Foto:
– Reaksi SSNetters di fanpage facebook e100