Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memperkirakan angka partisipasi pemilih Pilkada Jatim 2018 di daerah tersebut hanya mencapai 60 persen.
Angka tersebut masih di bawah target partisipasi pemilih 70 persen yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep.
“Sesuai hasil pemantauan, secara kasat mata yang dilakukan oleh kami, angka partisipasinya memang cukup rendah pada kisaran 50 persen hingga 60 persen. Ini wajib dievaluasi, utamanya oleh KPU Sumenep,” kata Imam Syafi`i Komisioner Panwaslu Sumenep, di Sumenep, Rabu sore (27/6/2018).
Panwaslu Sumenep yang membentuk tiga tim melakukan pemungutan suara secara acak di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di 18 kecamatan.
“Angka partisipasi calon pemilih yang cukup rendah itu merata alias tidak hanya terjadi di beberapa kecamatan. Sekali lagi, kondisi tersebut harus dievaluasi,” tambah Imam dilansir Antara.
Bahkan, di beberapa TPS yang dicek langsung oleh komisioner Panwaslu Sumenep, jumlah pemilih hingga pukul 12.00 WIB atau menjelang berakhirnya waktu pencoblosan masih di bawah 50 persen.
A. Warits Ketua KPU Sumenep mengakui hasil pantauan timnya juga memperlihatkan angka partisipasi Pilkada Jatim 2018 di wilayahnya cukup rendah.
“Kami sebenarnya telah berusaha secara maksimal menyosialisasikan Pilkada Jatim di Sumenep dengan harapan angka partisipasinya bisa 70 persen. Namun, sesuai hasil pemantauan di lapangan, memang cukup rendah,” kata Warits.
Jumlah pemilih Pilkada Jatim 2018 di Sumenep sesuai daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan oleh KPU setempat sebanyak 854.158 orang.
Sementara jumlah tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada Jatim di Sumenep sebanyak 2.400 TPS yang tersebar di 27 kecamatan.
Pilkada Jatim 2018 yang digelar pada Rabu ini diikuti oleh dua pasang calon gubernur-wakil gubernur, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di nomor urut 1 dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di nomor urut 2.(ant/tna/rst)