Pada debat publik Pilgub Jatim 2018 yang ditayangkan langsung di beberapa televisi swasta ini, Emil Elistianto Dardak dan Puti Guntur Soekarno berdebat dengan cukup panas. Mereka memperdebatkan tentang kondisi gizi buruk, yang mana perdebatan itu dalam konteks yang terjadi di Trenggalek.
Bermula dari pertanyaan Puti tentang pemberdayaan generasi milenial, kemudian berlanjut dengan pertanyaan tentang gizi buruk. Pertanyaan Puti meragukan apa yang dilakukan oleh Emil Elistianto Dardak di Trenggalek,yang menurutnya belum tentu bisa dibawa menjadi program untuk Jawa Timur.
Debat semakin memanas ketika Emil berupaya mempertanyakan soal data angka riil, yang melandasi pertanyaan Puti Guntur baik di Jawa Timur maupun di Trenggalek. Masing-masing Calon Wakil Gubernur mempertahankan argumen masing-masing, sehingga debat ini terkesan seperti debat kusir. Keduanya saling mengajukan pertanyaan dan menjawab hampir secara bersamaan.
Alfinto Deannova Moderator Debat Publik sempat menyinggung hal ini. Dia berharap audiens, termasuk masyarakat yang menonton tayangan langsung debat publik, bisa memahami substansi dari apa yang diperdebatkan.
Di dalam ruangan, para pendukung masing-masing pasangan calon sempat riuh saat debat antara Puti dan Emil itu semakin panas.
Tidak hanya di dalam ruangan debat public, situasi memanas juga terjadi di luar gedung Dyandra. Para pendukung meneriakkan yel-yel, dan berteriak-teriak. (den/ino/ipg)