Ratusan perwakilan pedagang yang terdiri dari PKL, pedagang pasar tradisional dan pengusaha UKM memberikan dukungan kepada Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.
Pernyataan dukungan mereka diterima oleh Emil Elistianto Dardak di posko pemenangan Rumah Aspirasi di Jl. Diponegoro, Surabaya, Senin (26/3/2018).
Emil berterima kasih atas support yang diberikan oleh komunitas dan paguyuban pedagang dalam kontestasi di Pilgub Jatim.
“Alhamdulillah tadi perwakilan-perwakilan dari paguyuban, dari berbagai macam elemen, mau membangun bersama Gerakan Perjuangan Anak Bangsa KIP-Emil,” kata Emil.
Emil mengatakan, bahwa program yang akan diterapkan bersama dengan Khofifah Indar Parawansa bila terpilih nantinya, di antaranya melindungi dan mengembangkan PKL maupun UKM di Jatim. Menurut Emil, permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat harus direspons secara konkrit dan nyata.
“Untuk meyakinkan juga bahwa yang kita kerjakan ini bener-bener adalah sesuatu yang memang konkrit, bukan bicara janji ke depan lagi, monggo dinilai sendiri,” katanya.
Dia mencontohkan, salah satu bentuk perlindungan dan pengembangan UMKM yang telah dia terapkan di Trenggalek, dan terbukti berhasil adalah Komunal Branding. Gerakan nyata itu berbentuk pengurusan merk bersama yang bisa digunakan oleh berbagai pengrajin batik Desa.
“Sehingga mereka bisa, barangnya dijual dengan merk yang sudah diakui di salah satu mall yang ternama di Jakarta,” ujarnya.
Sementara itu, Sri Mince Endramawan Koordinator Relawan Perjuangan Anak Bangsa KIP-Emil mengatakan, program yang ditawarkan Khofifah-Emil dinilai cocok dan tangguh untuk jalankan kepemimpinan Jatim. Menurutnya, Khofifah-Emil patut didukung untuk jadi pemimpin kelanjutan setelah Pakde Karwo (Soekarwo Gubernur Jatim, red).
“Saya memahami Khofifah-Emil dan program yang ditawarkan sangat cocok dan sangat tangguh untuk dijalankan di Jatim. Khofifah-Emil patut didukung untuk jadi pemimpin kelanjutan setelah Pakde Karwo,” katanya.
Dia mengklaim anggota yang telah diorganisir berjumlah ribuan. Anggota PKL saja jika ditotal hampir 15 sampai 20 ribu orang. (bid/dwi/rst)