Relawan Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI yang tergabung dalam Forum Komunikasi Relawan Jokowi Jawa Timur (Jatim) menyatakan dukungannya kepada pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dan Puti Guntur Soekarno untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2018.
Sejumlah relawan yang memberikan dukungan kepada pasangan nomor urut dua itu, di antaranya Posko ReIawan Jokowi- JK (POSKO JOKOWI-JK), Masyarakat Peduli Pangan (MAPAN), Relawan Pro Demokrasi (REPDEM), Sekretariat Nasional Jokowi (Seknas -Jokowi), Forum Relawan Demokrasi (FOREDER), Pro Jokowi (PROJO), Jaringan Nasional Indonesia Baru (JNIB), Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA), Persaudaraan Anak Bangsa (PAB), dan Aliansi Masyarakat untuk Indonesia Hebat (AIMISBHAT).
Sapto Raharjo Seknas Jokowi Jatim mengatakan alasan dukungannya kepada paslon nomor urut dua itu, karena adanya kolerasi antara program yang ditawarkan Gus Ipul dan Puti Guntur dengan program yang telah dijalankan oleh Jokowi.
“Kami melihat ada sebuah kolerasi, misalnya program pembangunan di wilayah kawasan selatan Jatim. Bagi kami itu sama dengan apa yang dilakukan oleh Jokowi dalam konteks membangun Indonesia dari pinggiran, yaitu pembangunan di wilayah pesisir, pedesaan dan lain-lain. Itulah yang mendasari kami memberikan dukungan,” kata Sapto, Kamis (22/3/2018).
Selain itu, menurut Sapto, pasangan Gus lpul dan Puti Guntur yang mempunyai nuansa Nahdlautul Ulama (NU) dan Nasionalis Marhaen, akan memberikan jaminan pada keragaman yang tunggal Ika dalam satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, Gus Ipul yang juga hadir dalam forum itu mengaku senang atas dukungan dari sejumlah relawan Jokowi. Gus Ipul mengatakan, adanya dukungan itu memperkuat langkahnya untuk maju di Pilgub Jatim 2018 pada 27 Juni mendatang. Dia mengaku telah mendapatkan amanah dari Jokowi untuk meneruskan nawacita bersama Puti Guntur, jika dirinya kelak terpilih dalam Pilgub jatim.
“Kami punya program yang bisa meningkatkan kualitas masyarakat pinggir kota, mulai wilayah selatan, utara, dan Madura. Misalnya, ada program Satria Madura yang berisi satu triliun untuk warga Madura. Dimana dana itu nantinya akan diperuntukan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, dan pembangunan-pembangunan lain. Dengan begitu, angka kemiskinan akan menurun,” kata dia. (ang/rst)